Selasa, 28 Mei 2013

Program Remidial dan Pengayaan

Terkadang guru merasa bingung ketika mengisi nilai pada rapot para siswa, apakah akan ditulis tuntas atau belum tuntas. Ketika akan ditulis tuntas tidak mungkin karena siswa tersebut nilainya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal padahal yang disebut tuntas itu apabila nilai mata pelajaran sama dengan atau lebih dari nilai kkm mata pelajaran, jika ditulis belum tuntas tentu guru tidak memiliki waktu lagi dalam memberikan pelayanan remidial teaching karena sudah mendekati libur semester. Inilah yang sudah biasa terjadi pada guru-guru "tegas" dan "disiplin". Padahal semestinya dari awal seorang guru harus secara tegas dan disiplin melaksanakan proses evaluasi berkala jika seorang siswa masih belum tuntas dalam menguasai satu kompetensi dasar tertentu hendaknya dilakukan evaluasi kecil baik mengulang pembahasan secara langsung atau menugaskan secara khusus pada siswa yang belum tuntas tentang KD tersebut. Memang dalam satu kelas kecepatan tiap-tiap peserta didik dalam pencapaian KD tidak sama, maka dalam pembelajaran terjadi perbedaan kecepatan belajar antara peserta didik yang sangat pandai dan pandai, dengan yang kurang pandai dalam pencapaian kompetensi. Sementara pembelajaran berbasis kompetensi mengharuskan pencapaian ketuntasan dalam pencapaian kompetensi untuk seluruh kompetensi dasar secara perorangan. Implikasi dari prinsip tersebut mengharuskan dilaksanakannya program-program remedial dan pengayaan sebagai bagian tak terpisahkan dari penerapan sistem pembelajaran tuntas. a) Pelaksanaan Program Remedial, masalah utama yang akan selalu timbul dalam pelaksanaan pembelajaran tuntas adalah bagaimana guru menangani peserta didik yang lamban atau mengalami kesulitan dalam menguasai KD tertentu. Ada 2 cara yang dapat ditempuh yaitu: 1) Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu. Cara ini merupakan cara yang mudah dan sederhana untuk dilakukan karena merupakan implikasi dari peran guru sebagai “tutor”; Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular. Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui: Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tertentu; Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model, skema, grafik, memberikan rangkuman yang sederhana, dll.); Penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan; 2) Penjadwalan Materi dan waktu pelaksanaan program remedial: Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator  yang belum tuntas; Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu dan tes/ulangan  sejumlah KD dalam satu kesatua. b) Pelaksanaan Program Pengayaan, kondisi yang sebaliknya dari program remedial, dalam kelas yang menerapkan pembelajaran tuntas adalah akan selalu ada peserta didik yang lebih cepat menguasai kompetensi yang ditetapkan. Peserta didik inipun tidak boleh diterlantarkan. Mereka perlu mendapatkan tambahan pengetahuan maupun keterampilan sesuai dengan kapasitasnya, melalui program pengayaan. Cara yang dapat ditempuh di antaranya adalah: Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas wawasan bagi KD tertentu; Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik dll; Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan; Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan. Adapun materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan adalah program pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD atau indikator  yang dipelajari. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu, tes/ulangan kesatuan KD tertentu, tes/ulangan KD-KD pada akhir semester tertentu. Khusus untuk program pengayaan yang dilaksanakan pada akhir semester ini materinya hanya  yang berhubungan dengan KD-KD yang terkait
Jika dari awal seorang guru melakukan evaluasi berkala tentunya tidak akan bingung lagi dalam melaksanakan proses pembelajaran secara tuntas bagi peserta didiknya.

Artikel Terkait Kurikulum dan Pembelajaran

Komentar Postingan