Model simulasi mempunyai empat tapan yaitu (a) orientasi, (b) partisipasi latihan, (c) simulasi dan (d) tannya jawab. Pada tahap orientasi, guru akan menjelaskan tema yang akan digarap, konsep yang akan ditanamkan dalam simulasi actual, menjelaskan simulasi. Pada tahap partisipasi latihan, siswa mulai masuk dalam permainan, guru menetapkan skenario dan memberikan penjelasan tentang aturan permainannya. Guru mengorganisir siswa kedalam berbagai variasi aturan dan mempersingkat pelaksanaan untuk meyakinkan siswa dalam memahami setiap arah dan mempergunakan aturan-aturan yang ada. Pada tahap simulasi, permaian dan pengadministrasian simulasi mulai berjalan. Siswa berpartisipasi salam simulasi dan guru berfungsi sebagai wasit dan pelatih. Dan pada tahap tanya jawab, berdasarkan hasil yang telah diperoleh, guru dapat membantu siswa dalam memusatkan perhatiannya pada 1) kejadian, persepsi dan reaksi siswa, 2) menganalisis proses yang telah dilakukan, 3) membandingkan peristiwa dalam simulasi dengan dunia nyata, 4) menghubungkan kegiatan dengan isi pelajaran dan 5) menilai serta merencanakan kembali simulasi.
Dari pembelajaran dengan menggunakan permainan simulasi maka diharapkan akan adanya timbul sikap kritis yang mempersalahkan praktek kehidupan selama ini dan berkeinginan untuk memperbaiki atau memecahkan masalah yang menjadi sumbernya. Kemudian ada beberapa tugas yang harus diperhatikan oleh guru dan siswa, antara lain : 1). Untuk guru, Memilih simulation games yang cocok dengan masalah yang dihadapi oleh kelompok (belajar) atau jika mungkin membuat simulation games yang cocok dengan masalah tersebut dan dimaksudkan untuk menyadarkan dan menunjukkan kepada anggota kelompok suatu masalah serta cara mengatasinya; Mempelajari simulation games tersebut secara mendalam, baik aspek cara memainkan peranan peraturannya ( rules ) maupun isi / pesan yang dibawakan permainan tersebut; Mengidentifikasi masalah dan menjelaskannya kepada kelompok; Menjelaskan cara memainkan dan peraturannya; Memilih beberapa orang anggota kelompok untuk memainkan simulation games tersebut; Mendemonstrasikan permainan tersebut bersama beberapa orang anggota di hadapan seluruh kelompok; Mendorong pemain dan kelompok seluruhnya untuk membaha» hal-hal tertentu sehubungan dengan masalah yang ditemukan dalam permainan tersebut. Terutama yang erat hubungannya dengan masalah kelompok dan menemukan jalan keluarnya; Merumuskan atau menyimpulkan kontribusi pertemuan / diskusi tersebut; Menentukan tindak lanjut atau cara untuk memanfaatkan informasi yang diperoleh; Mengevaluasi pengalaman belajar kelompok. 2). Untuk Siswa, mendengarkan penjelasan dari simulator; Memperhatikan demonstrasi simulation games tersebut; Menghubungkan masalah dalam permainan tersebut dengan masalah dalam masyarakat; Menghubungkan pengertian baru dengan pengalaman sebelumnya; Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh kejelasan masalah; mengemukakan pendapat tentang hubungan masalah dalam permainan dengan masalah yang dihadapi. Mengajukan pendapat bagaimana cara mengatasi masalah tersebut; Mengidentifikasi informasi dan pendapat baru serta mengintegrasikannya dalam pikiran; Menentukan tindak lanjut atau cara untuk memanfaatkan informasi yang diperoleh; Membantu mengevaluasi pengalaman belajar kelompok.
Artikel Terkait Kurikulum dan Pembelajaran
- Mewujudkan PAIKEM
- Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran
- Proses Pelaksanaan Evaluasi
- Penggunaan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran
- Program Remidial dan Pengayaan
- Konsep Mastery Learning
- Bagaimana Mengelola KBM (bagian 1)
- KURIKULUM (Sebuah Telaah Teoritis)
- Pembiasaan Dalam Pola Penanaman Nilai
- Pendidikan Karakter Di Sekolah
- Model Pembelajaran Pribadi
- Kerja Kelompok (bagian 2)
- Kerja Kelompok (bagian 1)
- Prinsip Penggunaan Metode Pembelajaran
- Perbedaan Pendekatan, Model, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran