Perubahan suatu fungsi disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi itu, dan disamping itu disebabkan oleh perubahan-perubahan tingkah laku. Dari sini kita dapat merumuskan pengertian perkembangan pribadi, yaitu suatu perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa fungsi-fungsi kepribadian manusia berhubungan dengan asfek jasmaniah dan rohaniah. Fungsi-fungsi kepribadian yang jasmaniah misalnya : fungsi motorik pada bagian-bagian tubuh, fungsi sensoris pada alat-alat indera, fungsi neurotic pada system saraf, fungai seksual pada bagian-bagian tubuh yang erotis, fungsi pernafasan pada alat pernafasan, fungsi peredaran darah pada jantung dan urat-urat nadi, fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan. Sedangkan fungsi-fungsi kepribadian yang bersifat rohaniah misalnya : (1) Fungsi Perhatian, (2) Fungsi Pengamatan, (3) Fungsi Tanggapan, (4) Fungsi Ingatan (5) Fungsi fantasi, (6) Fungsi pikiran (7) Fungsi Perasaan, dan (8) Fungsi kemauan.
Secara singkat, perkembangan (depelovment) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (a stage of development).
Dalam realita kehidupan hampir tidak ditemukan terciptanya suatu makhluk hidup yang tiba-tiba menjadi makhluk yang sudah sempurna baik secara fisik maupun fungsi dari fisik tersebut. Makhluk yang diciptakan Allah sebagai sang Khalik harus mengikuti sunatullah atau hukum alam yang berlangsung didunia ini. Baik makhluk yang hanya diberikan fisik dan insting saja, ataupun makhluk yang diberikan kelebihan oleh penciptanya berupa akal pikiran yaitu manusia. Manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan oleh Allah ternyata ketika dilahirkan oleh ibunya merupakan jasad yang sangat lemah bahkan belum sanggup untuk menggunakan anggota tubuh sesuai dengan fungsinya. Bahkan apabila tanpa perawatan seorang ibu ataupun manusia yang lainnya mungkin saja manusia akan meninggal dan tidak bisa mencapai kesempurnaannya sebagai manusia yang sempurna karena tidak mampu melalui tahapan-tahapan perkembangan kehidupan yang secara sunatullah harus dilalui oleh makhluk hidup. Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan tergantung pada orang tua dan atau orang-orang yang berada di lingkungannya hingga waktu tertentu. Seiring dengan berlalunya waktu dan perkembangan selanjutnya, seorang individu perlahan-lahan akan mengalami tahapan perkembangan. Hal ini merupakan suatu proses alamiah yang dialami oleh semua makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Perubahan-perubahan yang dialami oleh individu akan dipengaruh oleh berbagai asfek dalam kehidupannya dan dialami dalam beberapa periode untuk menuju kepada suatu kematangan yang pada akhirnya ia akan mempunyai rasa tanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Kemandirian dalam konteks individu tentu memiliki aspek yang lebih luas dari sekedar aspek fisik. Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, berati perubahan dalam perkembangan itu bersifat ketergantungan atau saling mempenaruhi antara bagian-bagian organisme. Contoh : kemampuan makan seiring dengan matangnya organ pencernaan; progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat , mendalam, dan meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).dan berkesinambungan, perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau meloncat-loncat (melalui tahapan).
Melihat proses perkembangan yang bertahap tersebut, maka menurut Nurihsan (2007:82) perkembangan pribadi/individu itu para ahli telah mengembangkan model pentahapan atau (stage) mengenai proses perkembangan tersebut sehingga memungkinkan pilihan fokus observasi pada asfek atau fase tertentu baik secara longitudinal maupun cross sectional. Beberapa contoh model tersebut antara lain dikembangkan oleh beberapa ahli berikut ini.
Hurlock (1952) membagi fase-fase perkembangan individu secara lengkap sebagai berikut ini.
No Nama Tahapan Waktu Indikator
1. Prenatal Conception – 280 days Perubahan-perubahan Psikofisis
2. Infancy 0 – 10 to 14 days
3. Babyhood 2 weeks – 2 years
4. Childhood 2 years – adolescence
5. Adolescence 13 -21 years (girls)
14 – 21 years (boys)
6. Adulthood 21 – 25 years
7. Midle Age 25 – 30 years
8. Old Age 30 years – death
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. Mengenai masalah periodisasi perkembangan ini para ahli berbeda pendapat. Pendapat-pendapat itu secara garis besarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan analisis biologis, didaktis dan psikologis.
Tahap Perkembangan Periodisasi Biologis
Al-Quran surat Al-Mukmin ayat 67 yang artinya sebagai berikut : “Allah SWT., telah menjadikan kamu dari tanah kemudian menjadikan nuthfah lalu menjadi alaqah, kemudian Allah mengeluarkan menjadi anak, lalu menjadi kuat, akhirnya menjadi tua, ada sebagian mereka yang meninggal sebelum umur itu dan agar supaya kamu sampai kepada ajal yang telah ditetapkan supaya kamu sekalian berfikir”. Dari ayat ini dapat diambil kesimpulan bahwa anak itu tumbuh, dan pertumbuhan itu melalui fase-fase yaitu : a) masa embrio (manusia dalam perut ibu); b) masa kanak-kanak; c) masa kuat (kuat jasmani dan rohani atu pikirtannya); d) masa tua; e) meninggal dunia. Terjadinya perbedaan-perbedaan pembagian para ahli itu disebabkan oleh sudut pandangan yang berbeda atau oleh kebutuhan-kebutuhan yang berlainan. Bagi para ahli biologi mungkin mendasarkan pembagian pertumbuhan atas dasar asfek-asfek pertumbuhan yang berguna bagi studi biologi.
Tahap Perkembangan Periodisasi Didaktis
Dasar didaktis atau instruksional yang dipergunakan oleh para ahli ada beberapa kemungkinan : (1) Apa yang harus diberikan kepada anak-anak didik pada masa-masa tertentu? (2) Bagaimana caranya mengajar atau menyajikan pengalaman belajar kepada anak didik.pada masa-masa tertentu ? (3) Kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan. Yang dapat digolongkan pada penahapan berdasarkan didaktis atau isntruksional antara lain pandapat dari pendapat Comenius dan pendapat Rosseau. Commenius , pendidikan yang lengkap bagi seseorang itu berlangsung dalam empat jenjang yaitu: a) Sekolah ibu (scola materna), untuk anak-anak 0,0 sampai 6,0 tahun, b) Sekolah bahasa ibu ( scola pernaculan) untuk anak-anak usia 6,0 samapai 12,0 tahun, c) Sekolah latin (scola latina), untuk remaja usia 12,0 sampai 18 tahun, d) Akademi (akademica), untuk pemuda-pemudi usia 18,0 sampai 24,0 tahun. pada setiap sekolah tersebut diberikan bahan pengajaran (bahan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan anak didik, dan harus dipergunakan metode penyampaian yang sesuai dengan aperkembangannya. Rosseau. Penahapan perkembangan menurut Rosseau adalah sebagai berikut : Tahap I : 0,0 sampai 2,0 tahun, usia asuhan; Tahap II : 2,0 sampai 12,0 masa pendidikan jasmani dan latihann panca indra; Tahap III : 12,0 sampai 15,0, periode pendidikan akal; Tahap IV : 15,0 sampai 20,0 periode pendidikan watak dan pendidikan agama.
Para ahli yang menggunakan asfek psikologis sebagai landasan dalam menganalisis tahap perkembangan, mencari pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi individu pada umumnya dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang satu ke fase yang lain dalam perkembangannya. Dalam hal ini para ahli berpendapat bahwa dalam perkembangan, pada umumnya individu mengalami masa-masa kegoncangan. Apabila perkembangan itu dapat dilukiskan sebagai proses evaluasi, maka pada masa kegoncangan itu evaluasi berubah menjadi revolusi. Kegoncangan psikis itu dialami hampir oleh semua orang, karena dapat digunakan sebagai ancar-ancar perpindahan dari masa yang satu ke masa yang lain dalam proses perkembangan. Selama masa perkembangan, pada umumnya individu mengalami masa kegoncangan dua kali, yaitu (a) pada kira-kira tahun ketiga atau keempat., dan (b) pada permulaan masa puber. Berdasarkan dua masa kegoncangan tersebut, pedrkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode atau masa, yaitu : (1) dari lahir sampai masa kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat yang bias disebut masa kanak-kanak), (2) dari masa kegoncangan pertama sampai masa kegoncangan kedua yang disebut sebagai masa keserasian bersekolah, dan (3) dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan.
Sedangkan tugas-tugas dalam perkembangan menurut Hurlock mempunyai tiga macam tujuan yang sangat berguna. Pertama, sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa apa yang dihrapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu. Misalnya, orang tua dapat dibimbing mengajari anak-anak mereka yang masih kecil untuk menguasai berbagaiketerampilan. Dengan pengertian bahwa masyarakat mengharapkan anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan tertentu dan bahwa penyesuaian diri mereka akan sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh mereka berhasil melakukannya. Kedua, dalam memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka. Ketiga, menunjukan kepada setiap individu tentang apa yang mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkatan perkembangan berikutnya.