Kerja kelompok dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai format belajar
mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota
yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara
bersama-sama. Dalam pengertian lain kerja kelompok suatu cara untuk menjadikan
siswa saling berinteraksi antara teman-temannya dengan jalan membuat suatu
kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan atau menyelesaikan tugas. Ada
beberapa keuntungan dan kelemahan metode kerja kelompok, keuntungannya ialah :
Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan keterampilan
bertanya dan membahas sesuatu masalah, dapat memberikan kesempatan kepada para
siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau
masalah, dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengerjakan keterampilan
berdiskusi, dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai
individu serta kebutuhannya belajar, para siswa lebih aktif tergabung dalam
pelajaran mereka dan meraka lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi, dapat
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan
menghormati pribadi temannya, menghargai pendapat orang lain, hal mana mereka
telah saling membantuk kelompok dalam usahanya mencapai tujuan. Sedangkan
kelemahannya ialah : kerja kelompok yang sesering mungkin hanya melibatkan
kepada siswa yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang
kurang, strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda
dan gaya mengajar yang berbeda-beda pula, keberhasilan strategi kelompok ini
tergantung kepada kemampuan siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri.
Dalam penerapan metode kerja kelompok seorang guru dituntut untuk memiliki keterampilan dalam mengelompokan tugas-tugas yang hendak diselesaikan oleh siswa, antara lain harus mempertimbangkan perbedaan individu dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itu sifatnya heterogen dalam belajar; Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang mempunyai minat yang sama; Pengelomopokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan; Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa, yang tertinggal dalam satu wilayah dikelompokan dalam satu kelompok sehingga memudahkan koordinasi kerja; Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain; Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelompok wanita.
Dalam penerapan metode kerja kelompok seorang guru dituntut untuk memiliki keterampilan dalam mengelompokan tugas-tugas yang hendak diselesaikan oleh siswa, antara lain harus mempertimbangkan perbedaan individu dalam kemampuan belajar, terutama bila kelas itu sifatnya heterogen dalam belajar; Perbedaan minat belajar, dibuat kelompok yang terdiri atas siswa yang mempunyai minat yang sama; Pengelomopokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan kita berikan; Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa, yang tertinggal dalam satu wilayah dikelompokan dalam satu kelompok sehingga memudahkan koordinasi kerja; Pengelompokan secara random atau dilotre, tidak melihat faktor-faktor lain; Pengelompokan atas dasar jenis kelamin, ada kelompok pria dan kelompok wanita.
Pengelompokan itu juga harus berdasarkan pada (1) adanya
alat pembelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya, agar penggunaan alat peraga
dapat dimanfaatkan dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya perlu dijadikan
kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil itu dibagi berdasarkan jumlah
fasilitas yang tersedia; (2) Pengelompokan berdasarkan kemampuan belajar siswa.
Pengelompokan ini juga diperlukan terutama guru menghadapi komposis keanggotaan
kelompok yang sangat heterogen kecakapannya. Cara pengelompokan ini akan
menghasilkan kelompok yang homogen kecakapannya atau kelompok yang heterogen
kecakapannya; (3) Pengelompokan berdasarkan minat individu pengelompokan ini
perlu diperhatikan mengingat bahwa setiap individu siswa memiliki minat yang
bisa jadi berbeda satu sama lain, sehingga memungkinkan dibentuknya
kelompok-kelompok tersebut untuk dapat dikembangkan pada minat-minat; (4) Memperbesar
partisipasi siswa, dalam hal ini partisipasi siswa dalam memecahkan masalah
kelompok sangat dibutuhkan sekali, maka setiap kelompok diberi tugas yang sama,
sehingga dimungkinkan dengan pembagian tugas akan memperbesar partisipasi siswa
untuk melaksanakn dan memecahkannya secara bersama-sama. Selain pemberian tugas
yang sama pada setiap kelompok, guru juga mengelomopokan siswa ke dalam
kelompok-kelompok kecil (3-4 orang), sehingga dipastikan siswa
akan terlibat dalam melaksanakan kerja kelompok; (5) Pemberian tugas atau
pekerjaan. Pengelompokan dilaksanakan karena adanya tugas atau pekerjaan yang
akan diselesaikan oleh siswa. Setiap kelompok harus bertanggung jawab terhadap
tugas masing-masing. Namun demikian guru harus dapat memilih tugas yang sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan siswa; (6) Kerja yang efektif. Kerja merupakan
hal yang utama dalam menjawab tugas-tugas yang hendak diselesaikan. Setiap
siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan anggota kelompoknya, ia harus dapat
menyeimbangkan pikiran atau pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama
sehingga dapat dicapai tujuan yang sama; termasuk pula menentukan kelompok
berdasarkan partisipasi siswa, agar siswa dapat memecahkan masalah secara
bersama-sama dengan anggota kelompoknya dan peneliti juga menjadikan siswa ke
dalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah 9-4 orang agar siswa terlibat aktif
dalam memecahkan masalahnya.
Ada 3 bentuk kerja kelompok yang bisa dilaksanakan yaitu : (1) kerja kelompok berjangka pendek; (2) kerja kelompok berjangka panjang dan (3) kerja kelompok campuran. Kerja kelompok berjangka pendek biasanya disebut dengan rapat kilat karena hanya mengambil waktu + 15 menit, dengan bertujuan untuk memecahkan persoalan yang sifatnya khusus yang terdapat pada suatu masalah. Kerja kelompok berjangka panjang adalah pekerjaan yang memakan waktu yang cukup panjang dan lama misalnya 2 hari, satu minggu, satu bulan atau bahkan lebih tergantung pada luas dan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan siswa. Apabila kelompok siswa yang satu sudah menyelesaikan tugasnya, maka kelompok siswa ini dapat membantu kelompok yang lain berdasarkan dengan minat siswa tersebut. Kerja kelompok jangka panjang ini dapat dilaksanakan dengan tujuan : Membahas masalah yang benar-benar ada dalam masyarakat, seperti masalah koperasi misalnya lingkungan sehat, pembuangan sampah dan lain sebagainya; Memotivasi siswa ke arah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat, misalnya penerangan tentang makanan sehat, kegiatan posyandu dan lain sebagainya; Dengan melaksanakan kerja kelompok memberi pengalaman kepada siswa untuk mengenal kepemimpinan/ leadership, seperti membuat rencana sebelum melakukan suatu pekerjaan, membagi pekerjaan, memecahkan masalah secara bersama-sama; Dengan bekerjasama siswa dapat mengumpulkan bahan-bahan informasi atau data lebih banyak tentang berbagai jenis aspek suatu masalah di dalam waktu relatif singkat.
Kerja kelompok campuran dibagi menjadi kelompok-kelompok
yang disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa. Dalam kelompok ini siswa
diberi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kemampuan
masing-masing kelompok. Agar kerja kelompok ini dapat mencapai sasaran, guru
harus memperhatikan hal-hal yang menyediakan tugas atau kegiatan belajar yang
sesuai dengan kemampuan belajar setiap kelompok, kemudian setiap tigas dimusim
sehingga setiap kelompok dapat menggerakan sendiri tanpa bantuan orang lain
atau guru. Bentuk kerja kelompok yang diambil oleh peneliti adalah kerja
kelompok berjangka pendek, karena waktu yang diambil untuk melakukan kerja
kelompok ini hanya 90 menit dan persoalan yang hendak dipecahkan hanya bersifat
khusus mengenai pokok bahasan tertentu saja.
Ada sejumlah
rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan proses
belajar mengajar dan menerapkan metode kerja kelompok, antara lain : Pesan
terpenting dari metode kerja kelompok diusahakan semaksimal mungkin. Hal ini
dapat dilaksanakan dan pengelompokan secara acak atau pun pengelompokan secara
diatur; Penyeragaman kemampuan kelompok diusahakan semaksimal mungkin. Hal ini
dapat dilaksanakan dan pengelompokan secara acak ataupun pengelompokan secara
diatur; Sasaran penilaian dalam kerja kelompok adalah aspek produk kelompok
serta peningkatan kemampuan kelompok dalam menangani tugas-tugas kelompok;
Terdapat tiga cara penting kegiatan kerja kelompok yaitu :adanya pembaian
tugas, adanya kerjasama, pemberian perhatian seimbang terhadap produktivitas
dan pengelompokan kelompok; Terdapat tiga tahapan pelaksanan kerja kelompok
yakni : tahapan penjajagan, tahapan pemahaman, tahapan penunaian tugas; Baik
guru maupun siswa dituntut kesediannya dalam belajar tentang bagaimana kerja
kelompok dilaksanakan; Adanya masalah yang potensial baik bersumber dari
anggota maupun berasal dari proses kelompok itu sendiri.
Prosedur pemakaian metode kerja kelompok sebagai berikut : Pemilihan topik atau kerja kelompok, pemilihan topik merupakan langkah awal pemakaian metode kerja kelompok dapat dilaksanakan oleh guru dengan jalan : memilih dan menetapkan diri, memilih dan menetapkan bersama-sama dengan siswa; Pembentukan kelompok sesuai tujuan, tahap ini merupakan kewajiban guru untuk membagi kelas menjadi kelompok-kelompok sesuai yang ingin dicapai melalui kerja kelompok; Pembagian topik atau tugas yang harus dikerjakan oleh kelompok, tahap ini meminta kepada guru untuk memberitahukan topik atau tugas untuk tiap-tiap kelompok, dimana topik atau tugas yang diberitahukan harus jelas bagi kelompok agar kerja kelompok berjalan dengan lancar; Proses kerja kelompok, pada tahap ini setiap kelompok melaksanakan : penjajagan terhadap tugas atau topik yang diberitahukan oleh guru, pemahaman terhadap tugas atau topik kelompok, penyesuaian tugas; Pelaporan hasil kerja kelompok, setelah siswa menyelesaikan tugasnya, maka mereka berkewajiban untuk melaporkan hasil kerja mereka. Laporan ini dapat dilakukan secara tertulis ataupun lisan.; Penilaian pemakaian kerja kelompok, guru perlu melakukan penilaian untuk menentukan keberhasila pemakaian metode kerja kelompok. Semoga bermanfaat......