Kamis, 29 Maret 2012

Hakikat Proses Pendidikan dalam Islam

Proses pendidikan pada dasarnya proses menumbuhkembangkan seseorang menuju tahap kesempurnaannya. Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan bakat dan kemampuan individu sehingga potensi-potensi kejiwaannya dapat diaktualisasikan secara sempurna. Menurut para ahli ada hubungan konsep antara pendidikan dengan perkembangan. Kalau kita memakai istilah pendidikan dalam Bahasa Inggris, pendidikan itu diartikan sebagai educate or to educate. Arti kata dalam educate ini menggambarkan perkembangan jasmani dan kecerdasan akibat hasil proses pendidikan tersebut. Kata educate ini kemudian disepadankan dengan kata al-tarbiyah. Kata bahasa Arab ini mengandung arti berkembang. Namun pengertian perkembangannya mengacu pada aspek fisik. Karena pemahaman seperti ini, al-tarbiyah ini lebih mengacu pada pengembangan potensi jasmani dan kecerdasan kognisi, belum menyentuh aspek manusia yang lainnya. Akhirnya, perkembangan yang dilaluinya hanya meliputi aspek perkembangan fisik dan potensi kognisi.
Oleh karena itu, Naquib al-Attas cenderung memilih istilah pendidikan bukan dengan istilah al-tarbiyah melainkan dengan istilah ta’dib. Kata ta’dib ini berasal dari kata addaba yang berarti membuat seseorang menjadi beradab; beretika; dan berperilaku baik. Dalam Islam, menurut pandangannya, istilah ta’dib lah yang lebih tepat. Dalam kata ini, proses perkembangan tidak hanya mengacu pada perkembangan fisik dan teoritis melainkan yang lebih penting adalah sentuhan terhadap kalbu dan internalisasi perilaku yang baik. Hal ini sejalan dengan misi rasulullah SAW untuk menyempurnakan akhlak manusia. Mengenai hal ini Rasulullah pernah bersabda: ”Addabany Rabby fa ahsana ta’diby”(Allah telah mendidikku dan membaguskan adabku)
Proses pendidikan merupakan proses pertumbuhan membentuk pengalaman dan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku individu dan kelompok hanya akan berhasil melalui interaksi seseorang dengan perwujudan dan benda sekitar serta dengan alam sekitar, tempat manusia hidup. Makhluk, benda dan lingkungan sekitarnya merupakan sebagian alam luas tempat manusia itu sendiri dianggap sebagai bagian darinya. Oleh karena itu, al-Syaibany mengemukakan bahwa proses pendidikan insan dan peningkatan mutu akhlaknya bukan sekedar dipengaruhi oleh keadaan sosial tetapi dipengaruhi pula oleh keadaan sosial.
Sejatinya proses pendidikan -dalam lingkup mikro adalah pembelajaran- merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungannya yang mengarah pada perubahan perilaku yang lebih baik. Terjadinya proses interaksi ini banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik internal maupun eksternal yang datang dari luar (lingkungan). Tugas utama guru adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku pada siswa.
Proses pendidikan secara sederhana dapat difahami dalam bentuk pertanyaan berikut ini : siapa yang melaksanakan pendidikan, apa yang dijadikan materi pendidikan, bagaimana cara mendidik, dan bagaimana mengukur tingkat keberhasilan proses. Kesemua aspek yang menjadi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tadi saling berkait-berkelindan dan mempengaruhi proses pendidikan.

Artikel Terkait Kajian Kependidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Postingan