Ada hal menarik ketika mendengar seorang guru mengatakan,"sudah kita jangan cape-cape nerusin kuliah, cari bahan sana sini yang pentingkan jadi guru itu hadir terus ngajar sesuai yang ada di buku. itukan intinya hadir dan ngajar". Memang pada intinya jadi guru itu hadir di kelas mengayomi anak dan mengajar, menyampaikan materi yang ada di buku kemudian anak didik kita menyerapnya, tetapi bagi seorang pendidik yang ideal itu hanya hal terkecil yang menjadi tugas dan tanggungjawab seorang guru. Sangat banyak hal yang harus diperhatikan ketika kita ingin menjadi guru ideal. Masalah guru adalah masalah pendidikan yang disadari atau tidak, merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan peradaban sosial. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa. Dalam keseluruhan kegitan pendidikan guru memiliki posisi sentral dan strategis. Hal ini mengandung bahwa makna reformasi pendidikan hanya akan terwujud apabila unsur guru berada di front terdepan. Secara teoritis tak ada pendidikan tanpa guru, sehingga usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human resources) menjadi mustahil tanpanya, bagaimanapun keberadaan guru merupakan modal masa depan suatu masyarakat dan bangsa. Sehubungan dengan itu, setiap guru diharapkan memiliki karakteristik kepribadian yang ideal sesuai dengan persyaratan yang bersifat psikologis-pedagogis. Hal yang perlu dimiliki oleh para guru adalah kompetensi keguruan, yang sampai batas tertentu sering terlupakan oleh para guru, masih banyak guru yang kompetensinya masih rendah. Kompetensi yang meliputi kepribadian, penguasaan materi dan metode pengajaran masih berada di bawah standar. Guru yang profesional itu adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab dan memiliki kualifikasi kompetensi yang memadai. Adapun kompetensi yang harus dimiliki seorang guru itu meliputi penguasaan content knowledge, behavioral skills dan human relation skills. Content knowledge merupakan penguasaan materi pengetahuan yang akan diajarkan kepada peserta didik. Behavioral skills merupakan keterampilan perilaku yang berkaitan dengan penguasaan didaktis metodologis yang bersifat paedagogis. Human relation skills merupakan keterampilan untuk melakukan hubungan baik dengan unsur manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Seorang guru harus memiliki hubungan kejiwaan yang baik dengan anak didiknya sebab anak didik merupakan “raw material” (bahan mentah) di dalam proses transformasi pengetahuan yang dilakukan oleh seorang guru, maka seorang guru harus merumuskan menyusun komponen-komponen sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya. Saat sekarang masyarakat telah mempercayakan sebagian tugasnya kepada guru. Tugas guru yang diemban dari limpahan tugas masyarakat tersebut antara lain adalah mentransfer kebudayaan dalam arti luas keterampilan menjalani kehidupan, serta nilai-nilai keyakinan. Tugasnya sebagai pendidik bukan hanya mentransfer pengetahuan, keterampilan dan sikap tetapi mempersiapkan generasi yang lebih baik oleh karena itu guru harus memiliki kompetensi dalam membimbing siswa siap menghadapi kenyataan hidup (real life) dan bahkan mampu memberikan teladan yang terbaik. Dalam rangka membina manusia sehingga mampu menjalankan fungsinya. Oleh karena itu kita sebagai umat Islam harus senantiasa berusaha mencari prinsip-prinsip dan kompetensi yang ideal bagi seorang pendidik dari kitab pedoman kita yaitu Al-Qur’an. Dengan prinsip-prinisp dasar yang terdapat di dalam Al-Qur’an maka kita diharapkan dapat mengembangkan sumberdaya (jaudah al-insan) manusia yang berkualitas. Al-Qur’an merupakan sumber asasi pendidikan dan dari Al-Qur’an dapat dijabarkan pedoman-pedoman kependidikan yang dibutuhkan.
Guru sebagai pengajar dan pembina generasi muda harus menjadi teladan dalam menyadari kedudukannya dengan masyarakat. Ia akan selalu dipandang sebagai orang yang harus memperlihatkan tingkah laku yang dapat ditiru oleh masyarakat dalam istilah Jawa dikatakan guru adalah orang yang harus digugu dan ditiru, khususnya oleh anak didik, atas kenyataan ini guru harus menjadikan Nabi dan Rasul sebagai teladan yang baik. Guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran memegang peranan penting yaitu terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situsi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan peradaban perubahan tingkah aku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. Hasil yang diharapkan di PBM tersebut adalah out put yang mengalami perubahan positif baik dalam dimensi ranah cipta, rasa, maupun karsanya sehingga cita-cita mencetak Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pun tercapai. Dengan demikian, peranan guru dalam proses belajar mengajar memiliki pengaruh yang cukup besar dalam mengembangkan tingkah laku anak didik sesuai dengan perkembangan yang diharapkan dari tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
Selanjutnya, guru sebagai pendidik dan pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Lalu bagaimana dengan kita apakah kita akan terus diam saja tanpa mengembangkan kemampuan kita sehingga menjadi seorang guru yang hanya hadir di kelas dan mengajar tanpa memperlihatkan seorang guru yang mampu mengayomi, mengembangkan dan mendidik para murid dengan kemampuan kita yang maksimal.
Artikel Terkait Keguruan