Bagi seorang guru akan merasa miris bila dikemudian hari anak cucu kita menjadi generasi yang lemah yang jauh dari nilai-nilai ilahiyah sebagaimana firman Allah SWT. dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 9,“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak lemah, mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. An-Nisa [4] : 9)
Intinya untuk membangun proses pendidikan dan pembelajaran yang idel maka seorang pendidik muslim harus mengikuti dan meneladani jejak Rasul dalam menanamkan nilai-nilai kepada anak didiknya dalam hal ini para sahabatnya, dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 21 dinyatakan, "sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu.” (Q.S. Ahzab [33] : 21)
Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan, itulah sebabnya setiap perbincangan pembaharuan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai kepada kriteria sumber dayat manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalu bermuara pada guru. Hal ini memungkinkan betapa signifikan atau berarti penting posisi mereka dalam dunia pendidikan.
Pendidik yang ideal harus memiliki kepribadian yang utuh (integritas personal) yang dicerminkan oleh jiwa yang sehat yang selalu menjalani kehidupan ini karena Allah. Pribadi yang utuh adalah pribadi yang selalu selaras apa yang diyakininya tentang kebenaran kemudian dia hayati dan amalkan.