PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Karakteristik pembelajaran yang menggunakan metode
saintifik adalah
a. berpusat
pada siswa,
b. melibatkan keterampilan proses
sains dalam mengonstruksi konsep, hukum, atau prinsip,
c. melibatkan proses kognitif yang
potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa, serta
d. dapat mengembangkan karakter
siswa.
Tujuan pembelajaran
dengan metode saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Pembelajaran dengan metode
saintifik di antaranya, bertujuan
untuk:
a. meningkatkan kemampuan
intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa,
b. membentuk kemampuan
siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik,
c. memperoleh hasil belajar
yang tinggi,
d. melatih siswa dalam
mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah, serta
e. mengembangkan karakter
siswa.
Contoh kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup diberikan berikut ini.
Contoh
Kegiatan Pendahuluan
1. Mengucapkan salam
2. Guru mengingatkan kembali tentang
konsep-konsep yang telah dipelajari oleh siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Sebagai contoh, dalam mata
pelajaran IPA, guru menanyakan konsep
mengenai larutan dan komponennya, sebelum pembelajaran materi asam-basa.
Untuk mata pelajaran IPS, misalnya, apersepsi dapat dilakukan dengan
menggunakan isu-isu yang berkenaan dengan bencana banjir yang sering
terjadi. Di antaranya (i) di mana, kapan, dan mengapa banjir itu bisa
terjadi, (ii) siapa yang sering menjadi korban, (iii) apa yang dilakukan oleh
masyarakat korban banjir ketika menghadapi bencana itu.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
|
Contoh Kegiatan Inti
1. Mengamati
Dalam mata pelajaran IPA, guru
meminta siswa untuk mengamati suatu fenomenon. Sebagai contoh, guru meminta
siswa untuk mengamati sifat larutan yang diperoleh dari ekstrak buah
belimbing atau tomat. Fenomenon yang diberikan dapat juga dalam bentuk video.
Dalam mata pelajaran IPS, misalnya, fenomena yang diamati adalah gambar (foto, slide, video) mengenai hutan gundul,
hujan deras, orang yang membuang sampah sembarangan, banjir besar, atau
berbagai peristiwa yang terkait dengan bencana banjir yang terjadi di suatu
tempat.
2. Menanya
Dalam mata pelajaran IPA, siswa
mengajukan pertanyaan tentang suatu fenomenon. Sebagai contoh, siswa
mempertanyakan “mengapa larutan ekstrak buah belimbing atau tomat memiliki
rasa manis dan asin”. Dalam mata pelajaran IPS, misalnya, siswa
mempertanyakan “apa sebab dan akibat banjir bisa terjadi di ruang dan waktu yang
sama atau berbeda”.
Pada tahap ini, peserta didik juga didorong untuk mengajukan jawaban
sementara terhadap pertanyaan yang mereka rumuskan. Sebagai contoh, dalam mata pelajaran IPA, siswa
mengajukan pendapat bahwa rasa manis dan masam pada larutan ekstrak buah
belimbing atau tomat disebabkan oleh adanya zat yang memiliki rasa manis dan
zat yang memiliki rasa asam. Pendapat siswa ini merupakan suatu hipotesis.
Dalam mata pelajaran IPS, misalnya, hipotesis itu adalah banjir (sebagai
akibat) dan penggundulan hutan (sebagai sebab) bisa terjadi di tempat yang sama atau di tempat yang
berbeda.
3. Mengumpulkan data atau informasi
Dalam
mata pelajaran IPA, siswa mengumpulkan data atau guru memberikan data
mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam larutan ekstrak buah belimbing
atau buah tomat. Dalam mata pelajaran IPS, siswa mengumpulkan informasi yang
relevan dengan sebab, akibat, tempat, dan waktu terjadinya banjir.
4. Menganalisis Data
Dalam
mata pelajaran IPA, misalnya, siswa menganalisis data yang dikumpulkan
sendiri atau data yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil analisis
data siswa menarik kesimpulan. Sebagai
contoh, siswa menyimpulkan bahwa rasa manis pada larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat disebabkan oleh adanya
gula, sedangkan rasa masam disebabkan oleh adanya asam. Dalam mata pelajaran
IPS, contoh bentuk kesimpulan itu, misalnya, hujan di Bogor menyebabkan
banjir di Jakarta menunjukkan adanya keterkaitan antarruang dan waktu.
5. Mengomunikasikan
Pada
langkah ini, siswa dapat menyampaikan kesimpulannya secara lisan atau tertulis, misalnya, melalui presentasi kelompok,
diskusi, dan tanya jawab. Dalam mata pelajaran IPA,
misalnya, guru meminta siswa untuk mengungkapkan konsep, prinsip, atau teori
yang telah dikonstruk oleh siswa. Dalam mata pelajaran IPS, misalnya, siswa
diminta untuk menjelaskan contoh keterkaitan antarruang dan waktu, misalnya
hubungan antara desa dan kota.
|
Contoh Kegiatan Penutup
1. Dalam
mata pelajaran IPA dan mata pelajaran lain, guru dapat meminta siswa untuk
meningkatkan pemahamannya mengenai konsep, prinsip, atau teori yang telah
dipelajari dari buku-buku pelajaran atau sumber informasi lain yang relevan. Contoh
dalam mata pelajaran IPA di atas juga dapat digunakan dalam mata pelajaran
IPS.
2. Dalam mata pelajaran IPA, IPS, dan mata
pelajaran lain, guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang
berkaitan dengan konsep, prinsip, atau teori yang telah dipelajari oleh siswa
dan kemudian meminta siswa untuk mengaksesnya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar