Selasa, 30 Juli 2013

PA…, Ikem itu apa? Bekal untuk Tahun Ajaran Baru

Sebagai seorang guru, tentunya kita ingin disebut guru hebat artinya guru yang dapat menarik perhatian peserta didik sehingga mereka akan selalu senang manakala kita mengajar di kelas mereka. Ada siswa yang selalu merasa senang diajar oleh guru tertentu sebaliknya ada juga yang tidak senang, itu merupakan cerminan dari sikap dan sifat guru ketika mengajar. Guru ideal adalah guru yang anak didiknya selalu merasa senang, puas dan tertarik ketika dia mengajar, lalu bagaimana seorang guru mampu mewujudkan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mencapai tujuan pembelajaran maksimal.
Model PAIKEM inilah yang dapat dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif, efisien, menyenangkan dan jauh dari pembelajaran yang membosankan peserta didik, sehingga kita akan merasa senang ketika pancaran rasa senang dan ketertarikan muncul dari raut wajah anak didik kita.
Apa yang dimaksud dengan PAIKEM itu, PAIKEM itu kependekan dari Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efisien dan menyenangkan. Pembelajaran Aktif adalah dalam proses pembelajaran dimana guru harus menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat berperan aktif untuk bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan atau ide dalam suasana belajar-mengajar. Belajar aktif adalah mempelajari dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat, dan keterlibatan aktif dimana peserta didik mendapat kesempatan untuk lebih banyak melakukan aktivitas belajar, sedangkan guru lebih berperan sebagai fasilitator. Peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran sangat diperlukan karena ia merupakan subyek utama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Inovatif, Setidaknya mewujudkan suasana pembelajaran yang menjadikan siswa mampu berinovasi dan mengkreasikan apa yang mereka hadapi  menjadi hal baru. Ciri inovatif dalam proses pembelajaran Pertama, yaitu selalu menggunakan dan mengedepankan rasio dalam melaksanakan tujuan pembelajaran dan mencari solusi yang terbaik dalam menghadapi permasalahan. Termasuk diantaranya penggunaan metode problem solving yang dapat melahirkan upaya peserta didik atau kelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya dalam rangka memenuhi tuntutan situasi yang tak lumrah tersebut.  Kedua, selalu berlandaskan pada keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. Keterlibatan aktif para siswa dalam mendapatkan informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik sangat diperlukan. Siswa belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, bekerja secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah. Para siswa diinstruksikan untuk lebih inovatif dalam memecahkan masalah dan tidak tergantung pada aturan yang baku dan kaku. Ketiga, sangat menekankan pada kerjasama antar berbagai individu yang tergabung dalam kelompok untuk mendapatkan inti-inti permasalahan yang ingin dipelajari sehingga memunculkan hal yang inovatif. Pembelajaran kreatif adalah proses pembelajaran yang dapat mengasah kemampuan untuk mengimajinasi, mencipta, dan melakukan hal-hal kreatif. Semua proses belajar dirancang untuk mesimulasikan imajinasi agar tercipta kreatifitas pada seluruh anggota kelas. Kreatifitas ini, dimaknai sebagai sebuah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah ataupun melaksanakan proses variatif dalam memecahkan masalah. Pembelajaran kreatif dapat dilakukan dengan menggunakan banyak metode yang disesuaikan dengan konteks.
Para siswa menyelesaikan permasalahan, menjawab pertanyaan-pertanyaan, mendiskusikan, menerangkan, melakukan debat, curah pendapat selama pelajaran di kelas ataupun para siswa bekerja dalam tim untuk membahas suatu masalah. Pembelajaran Efektif, Setidaknya terdapat beberapa prinsip pembelajaran yang dapat dikatakan efektif, antara lain : (1) Bermanfaat, semua proses pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran; (2) Mengalami, melalui pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari akan lebih mengaktifkan indera dari pada hanya mendengarkan lisan; (3) Interaksi, antara peserta didik dengan lingkungan sosialnya melalui diskusi, saling bertanya dan menjelaskan; (4) Komunikasi, pengungkapan isi pikiran gagasan sendiri maupun mengomentari gagasan orang lain, akan mendorong peserta didik untuk membenahi gagasannya dan memantapkan pemahaman tentang apa yang sedang dipelajari. Guru harus siap memberikan tanggapan terhadap pendapat atau gagasan yang dikomunikasikan; (5) Refleksi, memikirkan ulang (refleksi) apa yang sedang dikerjakan atau dipikirkan, akan lebih memantapkan pemahaman; (6) Mengembangkan keingintahuan, rasa ingin tahu dan imajinasi menghasilkan sikap peka, kritis, mandiri dan kreatif; (7) Membangkitkan motivasi Peserta didik, motivasi sangat dipengaruhi oleh keingintahuan dan keyakinan akan kemampuan diri. Pembelajaran yang Menyenangkan, kegembiraan belajar merupakan penentu utama kualitas dan kuantitas belajar. Proses pembelajaran yang menyenangkan di sini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh dan terciptanya makna, pemahaman, nilai yang membahagiakan pada diri si pembelajar. Metode yang baik adalah yang dapat menghasilkan kegembiraan ini. Pembelajarannya dirancang secara menyenangkan akan menimbulkan motivasi belajar peserta didik, dengan demikian efektivitas belajar akan berjalan dengan baik dan dapat memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal dan dibarengi kegembiraan. Semua unsur pembelajaran bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif.
Terakhir pendidik yang baik adalah yang kedatangannya dirindukan siswa. semoga…

sudah diposting di kompasiana

Artikel Terkait Tulisan Lepas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Postingan