Pada intinya, ruh dari kurikulum 2013 sama dengan KBK dan KTSP. Hanya saja, adanya keinginan untuk pengintegrasian lebih jelas dan terpadu antara kompetensi sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampilan (skill) yang diwujudkan dalam empat kompetensi inti (bukan tiga).Kurikulum dengan tematik-integratif ini disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan dengan penuh karakter. Kurikulum 2013 disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan dan bertujuan untuk mendorong peserta didik agar mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, mengkomunikasikan, bersikap dan bertindak, apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan peserta didik memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di masa depan.
Penguatan moral dan akhlak juga akan diterapkan secara menyeluruh, sehingga peserta didik diajarkan norma dan nilai keagamaan di seluruh mata pelajaran. Proses habituasi atau pembudayaan nilai moral dan akhlak ini memosisikan guru sebagai pemantau. Proses ini diharapkan dapat menguatkan sisi moral dan akhlak peserta didik, sehingga kualitas output terhindar patologi sosial dan split personality seperti fakta yang terjadi saat ini. sebenarnya, penerapan Kurikulum 2013 tidak sarat dengan dua muatan dogmatis-ideologis: nasionalisme sempit dan religiusitas artifisial/kulit sebagaimana dilontarkan para pakar pendidikan yang mengkritisinya
Dalam kurikulum 2013, tidak ada lagi istilah standar kompetensi SK-KD, karena yang ada adalah KI-KD. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Tidak hanya perubahan Standar Kompetensi menjadi Kompetensi inti tetapi juga struktur kurikulumnya pun berubah, tidak ada lagi istilah mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Yang ada mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan dan mata pelajaran lintas minat. Peminatan alias penjurusan sudah dibentuk sejak masuk tingkat sepuluh. Jumlah jam setiap mata pelajarannya pun banyak perubahan ada yang ditambah karena dianggap penting ada juga yang dikurangi bahkan dihilangkan. Untuk mata pelajaran bahasa Inggris tingkat sekolah dasar dan TIK tingkat menengah pertama dan atas, tidak akan disajikan lagi sebagai mata pelajaran, tentunya para guru yang mengampu mata pelajaran itu harus beralih mata pelajaran terkait tidak adanya mata pelajaran yang diampunya. (tapi sudah ada kebijakan baru terkait sertifikasi guru dalam jabatan-nya)
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan kompetensi 1 sikap keagamaan yaitu menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya; kompetensi inti 2, sikap sosial yaitu memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru; Kompetensi inti 3, pengetahuan, yaitu memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain dan penerapan pengetahuan; Kompetensi Inti 4, Skill menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Keempat kelompok itu menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1) dan sosial (kompetensi inti 2) dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4).
Dalam pelaksanaan kurikulum ini, sejumlah kelengkapan terkait terkait pelaksanaannya harus segera disiapkan, baik itu sumber daya manusia ataupun sarana dan fasilitas yang menunjang. Para praktisi pendidikan terutama guru harus sangat cermat dan akurat dalam menjabarkan sejumlah kompetensi dasar dari setiap konten pembelajaran dengan berpegang pada paradigma kurikulum ini. Ketika SDMnya yaitu para guru dan para praktisi pendidikan sangat kuat memahami bagaimana secara filosofis keilmuan itu dibangun, maka dalam tataran pelaksanaan kurikulum 2013 ini tidak akan sulit diimplemetasikan.
semoga saja..!
diposting juga di http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/04/wahai-guru-bahasa-inggris-dan-tik-tunda-dulu-tangis-kalian--574264.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar