Rabu, 15 April 2009

Rangkuman Psikologi Perkembangan

Psikologi Perkembangan didasarkan pada enam tujuan pokok utama, yaitu : Pertama, menemukan perubahan-perubahan apakah yang terjadi pada usia yang umum dan yang khas dalam penampilan, perilaku, minat dan tujuan dari masing-masing periode perkembangan; Kedua, menemukan kapan perubahan-perubahan ini terjadi; Ketiga, menemukan sebab-sebabnya; Keempat, menemukan bagaimana perubahan itu mempengaruhi perilaku; Kelima, menemukan dapat tidaknya perubahan-perubahan itu diramalkan; Keenam, menemukan apakah perubahan-perubahan itu bersifat individual atau universal.

Ada fakta-fakta terpenting dalam sebuah perkembangan : Dasar-dasar permulaan adalah sikap kritis, sikap ini menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua; Perkembangan itu mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan; Semua individu berbeda satu sama lainnya; Setiap tahapan perkembangan mempunyai pola perilaku yang karakteristik.; Setiap tahapan perkembangan mempunyai resiko; Perkembangan itu dibantu oleh adanya rangsangan; Perkembangan dipengaruhi perubahan budaya; Adanya harapan sosial untuk setiap tahapan perkembangan

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN FAEDAH MEMPELAJARI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang menelaah pelbagai perubahan intraindividual dan perubahan-perubahan interindividual yang terjadi dalam perubahan intraindividual. Sebagai gambaran dasar, bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa dalam wujud tingkah laku sedangkan perkembangan adalah proses perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat maju dan “mundur” sebab pada dasarnya ada dua proses perkembangan secara serempak selama kehidupan yaitu pertumbuhan (evolusi) dan kemunduran (involusi) atau serangkaian perubahan yang progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Secara singkat, berarti psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa secara umum dalam wujud perilaku dari masa konsepsi sampai periode tua termasuk pase pertumbuhan dan kemundurannya. Ada dua bagian kondisional pribadi manusia yaitu meliputi : Bagian pribadi material yang kuantitatif, seperti atom, sel, kromosom, rambut dan lainnya.  Bagian pribadi fungsional yang kualitatif kesan, keinginan, gagasan, pengetahuan, nilai dan lainnya. Tetapi sebagai catatan bahwa setiap perkembangan fungsional yang kualitatif akan diikuti oleh pertumbuhan fungsional yang kuantitatif sebaliknya secara umum setiap pertumbuhan material yang kuantitatif akan mempengaruhi proses perkembangan fungsional. Hal ini akan dijelaskan dalam pembahasan sistem kerja otak dan tubuh.
Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan, Adapun ruang lingkup kajian psikologi perkembangan adalah pertumbuhan dan perkembangan perilaku atau gejala jiwa seseorang dimulai dari masa konsepsi hingga masa tua.
Faedah Praktis Memahami Psikologi Perkembangan, Faidah praktisnya yaitu dapat memahami garis besar, pola umum perkembangan dan pertumbuhan anak pada tiap fasenya. Khusus bagi pendidik, dapat memahami dan memberikan bimbingan kepada anak, sesuai dengan taraf perkembangan anak didiknya sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan sukses dalam mencapai tujuannya.
Sejarah Singkat Psikologi Perkembangan, Perhatian dan pengamatan terhadap anak-anak oleh para filsuf sebenarnya sudah ada sejak abad ke-5 sebelum Masehi. Hal ini dapat dibuktikan dengan memahami dan mempelajari pendapat-pendapat pemikir terdahulu, antara lain : Plato (427-347 SM), Orang yang pertama kali menyusun teori pendidikan secara teratur. Aristoteles (384-322 SM), orang yang menghendaki pendidikan agar menciptakan kehidupan nasional sehingga ia menitikberatkan perkembangan individu.
Socrates (469-399 SM) ia adalah peletak abad-abad itu di Yunani dan di Romawi. Walaupun kebanyakan mereka itu masih menganggap sama antara anak-anak dan orang dewasa perbedaan keduanya hanya terletak pada ukuran fisiknya belaka. Tetapi setidaknya perhatian dan anggapan mereka terhadap anak-anak itu menunjukkan bukti adanya pemikiran tentang perkembangan anak pada zaman itu. Pemikiran dan pendapat terhadap anak pada waktu itu masih menyatu dengan filsafat yang merupakan induk dari segala ilmu. Baru pada akhir abad ke-18 psikologi perkembangan menyusul sebagai suatu ilmu sendiri. Lahirnya diawali dengan timbulnya aliran Philanthropinisme, suatu paham yang mencintai sesama manusia terutama terhadap anak-anak, pendiri aliran ini adalah Johan Bernhard Basedow (1723-1970 di Jerman). Pendapatnya yang penting dari aliran ini adalah : Pengajaran harus diselaraskan dengan jalan perkembangan anak; Manusia itu pada dasarnya baik; Pengajaran harus dimulai dengan bendanya (peragaan); Pengajaran harus menggembirakan dan menarik. Karena pendapatnya, aliran ini yang menghantarkan lahirnya psikologi perkembangan. Kemudian setelah itu ada penelitian selama tiga tahun yang disponsori oleh Wilhelm Preyar (1842-1897) seorang dokter Jerman dan telah menghasilkan karya penelitian yang sistematis dengan judul Die Seele Des Kindes (The Mind Of Child) yang berarti jiwa anak dan diterbitkan pada tahun 1882. Disebabkan karya ilmiah itulah dia dikenal sebagai Bapak Psikologi Perkembangan.
Metode Psikologi Perkembangan, Teknik dan cara penyelidikan yang dipakai dalam psikologi perkembangan pada prinsipnya sama dengan cara penelitian yang digunakan dalam ilmu pengetahuan lainnya sehingga banyak cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, antara lain: Metode Eksperimen dan Tes, penerapan metode ini yakni dengan mengadakan percobaan-percobaan kepada seorang anak untuk selanjutnya disimpulkan hasilnya. Dan biasanya diadakan ujicoba ulang untuk mendapatkan hasil untuk dicocokan dengan hasil pertama melalui standar atau ukuran-ukuran tertentu. Metode eksperimen bagi para psikolog dianggap sebagai metode pilihan dalam arti lebih utama untuk digunakan dalam penelitian, karena data dan informasi yang dihimpun melalui metode ini lebih bersifat definitif (pasti) dan lebih saintifik (ilmiah) dibanding dengan data dan informasi yang dihimpun melalui penggunaan-penggunaan metode lainnya. Metode ini pernah dilakukan oleh A. Binet, A. Gesell, Simon dan lain-lain; Metode Klinis, cara ini diterapkan dalam rangka untuk memperoleh kesimpulan adanya kelainan jiwa, atau penelitian khusus. Biasanya dilakukan melalui percakapan, pemberian tugas, permainan dan lainnya. Sasaran utama untuk memastikan sebab-sebab timbulnya ketidaknormalan prilaku seorang atau sekelompok kecil, kemudian berdasarkan kepastian faktor penyebab itu penelitian berupaya memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengatasi penyimpangan tersebut. Metode ini pernah dilakukan oleh Jean Piaget.
Metode Observasi, yaitu mengadakan secara cermat dan sistematis serta membutuhkan adana keluwesan tertentu. Agar semua aktivitas anak yang diselidiki selalu wajar. Kegiatan ini harus diiringi dengan pencatatan hasil secara teliti dari gejala yang ada. Dalam hal ini peneliti berada di luar obek yang diteliti atau ia tidak menampakkan diri sebagai orang yang sedang melakukan penelitian. Metode ini pernah digunakan oleh Wilhelm Preyer, William Stern dan lain-lain; Metode Cross Section Methode, yaitu meneliti seseorang atau sekelompok anak yang setaraf dalam waktu tertentu untuk selanjutnya hasilnya dibandingkan dengan anak setaraf lainnya dan kemudian disimpulkan sebagai wujud hasil akhir penelitian. Metode ini pernah digunakan oleh Arnold Gessel; Metode Longitudinal-Methode, yaitu meneliti seseorang atau beberapa orang dimulai dari dalam kandungan sampai lahir hingga dewasa tanpa diadakan penyilangan. Di dalam metode ini perlu diingat akan kemungkinan gangguan kontinuitas penelitian. Metode ini pernah digunakan oleh Williard C. Olson; Metode Interview, metode ini dilakukan dengan cara mengadakan wawancara atau tanya jawab, tetapi metode ini membutuhkan ketrampilan tersendiri dan menghindari kesan yang semu sehingga nantinya dapat menyulitkan diperolehnya data yang asli; Metode Questionnaire, yaitu dengan menyodorkan daftar pertanyaan yang sudah disistematisasi sedemikian rupa dan diselaraskan dengan tujuan penelitian untuk dapat dijawab secara tepat dan benar. Yang perlu diperhatikan pada metode ini antara lain bahasa dapat dimengerti oleh anak; Metode Collection, yaitu dengan mengumpulkan segala sesuatu yang merupakan karya atau kegemaran anak-anak, antara lain : lukisan, surat-surat harian, karangan, perangko, lukisan photo dan lainnya.
Masalah Perkembangan
Suatu perkembangan selalu melalui suatu proses, tetapi bagaimana proses ini berlangsung. Ada beberapa teori yang perlu kita ketahui. Antara lain: Teori Asosiasi, pencetusnya adalah Johann Friederische Herbart ia menyatakan bahwa terjadinya perkembangan karena adanya unsur-unsur yang berasosiasi sehingga sesuatu yang semula bersifat sederhana semakin lama makin banyak dan kompleks. Seorang anak baru lahir keadaan jiwanya bersih. Sejak alat indranya dapat menangkap sesuatu yang datang dari luar maka alat indra itu mengirimkan gambar atau tanggapan ke dalam jiwanya. Makin banyak tangkapan makin banyak pula tanggapan dan tanggapan ini berasosiasi dengan sesamanya dan semakin kompleks; Teori Gestalt, pencetus teori ini adalah Wilhelm Wundt. Ia berpendapat bahwa proses perkembangan bukan berlangsung dari suatu yang sederhana ke sesuatu yang kompleks melainkan berlangsung dari sesuatu yang bersifat global (meyeluruh tetapi samar-samar) menuju semakin lama semakin jelas keadaannya artinya melalui proses diferensiasi; Teori Sosialisasi, pendiri teori ini adalah James Mark Baldwin. Teori ini berpendapat bahwa proses perkembangan itu adalah proses sosialisasi dari sifat individualis. Yaitu dalam bentuk imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi. Tingkah laku adalah hasil imitasi. Kebiasaan adalah imitasi terhadap diri sendiri sedang adaptasi adalah peniruan terhadap orang lain, efeknya sendiri adalah tingkah laku itu dapat ditingkatkan faedah dan prestasinya. Dalam hal ini manusia memiliki daya kreasi sehingga manusia mampu menggunakan hasil peniruan itu sesuai dengan kebutuhannya; Teori Freudism, teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dia memberikan contoh bahwa pada masa bayi, manusia belum bermoral kemudian memiliki moral secara heterogen dan akhirnya memiliki moral dengan norma yang ditetapkan sendiri secara otonom. Proses ini disebut dengan internalisasi sebab norma moral tersebut ditentukan sendiri oleh manusia dengna menggunakan faktor internnya. Proses internalisasi ini berlangsung dengan identifikasi. Perjalanannya mula-mula perkembangan yang dialami manusia adalah perkembangan biologis kemudian baru secara psikis yang bermula dari sifatnya yang tidak berdaya. Karena tidak berdaya ini memungkinkan terjadinya perkembangan. Ia memerlukan rasa aman, dilindungi sehingga memungkinkan adanya kesempatan untuk berimitasi, adaptasi maupun identifikasi. Selanjutnya bereksplorasi untuk memungkinkan diri sebagai warga masyarakat.
Teori Perkembangan
Teori Empirisme, tokoh utama teori ini adalah John Locke (Inggris 1632-1704). Teori ini berpandangan bahwa perkembangan seseorang itu ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar termasuk pendidikan dan pengajaran. Dan teori ini disebut juga dengan teori optimisisme dengan alasan adanya teori ini sangat yakin dan optimis akan keberhasilan pengaruh luar untuk membentuk dan membina kepribadian anak
Teori Nativisme, tokoh utama teori ini adalah Schopenhauer (Jerman 1788-1860). Teori ini menyatakan bahwa seseorang terlahir dilengkap pembawaan bakat alami (kodrat) dan pembawaan “nativus” inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang anak. Pengaruh lain dari luar tidak akan mampu mengubah pembawaan anak. Dan teori ini disebut juga dengan teori pesimisme karena teori ini menolak terhadap pengaruh luar yang dapat berpengaruh terhadap anak; Teori Konvergensi, pencetus teori ini adalah William Stern dibantu istrinya Clara Stern. Mereka menyatakan bahwa perkembangan jiwa anak ditentukan oleh dua faktor yang salaing mempengaruhi yakni faktor hereditas, bakat dan juga pengaruh lingkungan. Kedua-duanya memadu tidak dapat dipisahkan.
Teori Rekapitulasi (ulangan), tokohnya Hackel (Jerman 1834-1919). Dia menyatakan bahwa perkembangan jiwa seseorang adalah hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia. Dengan tingkatan sebagai berikut : Masa berburu sampai umur 8 tahun rupa kegiatannya berupa menangkap binatang, bermain panah, pistol dan lainnya; Masa menggembala 8-10 tahun, anak akan senang memelihara binatang, ikan, kambing dan lainnya; Masa bertani 10-12 tahun, seseorang akan gemar bermain pasar-pasaran, tukar menukar prangko, gambar dan lainnya; Masa industri 14 tahun ke atas, seseorang akan mulai mencoba berkarya sendiri, membuat mainan, membuat kandang merpati dan lainnya.
Teori Psikodinamika, teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau kepribadian ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosio-efektif yakni ketegangan yang ada di dalam diri seseorang itu ikut menentukan dinamikanya ditengah-tengah lingkungannya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan antara lain : Faktor turunan, turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, seorang anak terlahir membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua ibu-bapak atau turunan ke atas. Antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, kecerdasan, bakat, sifat-sifat, watak dan penyakit. Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak dari kandungan
Hukum Perkembangan, Hukum tempo perkembangan, bahwa tiap-tiap jiwa anak itu berlainan menurut temponya masing-masing perkembangan anak. Ada yang cepat ada yang lambat.
Hukum irama perkembangan, bahwa dalam perkembangan, anak akan mengalami gelombang pasang surut mulai lahir hingga dewasa, kadangkala anak tersebut mengalami juga kemunduran dalam suatu bidang tertentu. Adapun tahapan dalam rentang kehidupan antara lain: Periode natal ; masa konsepsi sampai kelahiran; Bayi : kelahiran sampai akhir minggu kedua; Masa bayi : akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua; Awal masa kanak-kanak : dua sampai enam tahun; Akhir masa kanak-kanak : enam sampai sepuluh atau dua belas tahun; Masa puber atau pramasa remaja : sepuluh atau dua belas sampai tiga belas atau empat belas tahun; Masa remaja :tiga belas atau empat belas sampai delapan belas tahun; Awal masa dewasa : delapan belas sampai empat puluh tahun; Usia pertengahan : empat puluh sampai enam puluh tahun; Masa tua atau usia lanjut : enam puluh tahun sampai meninggal

SISTEM TUBUH DAN TATA KERJA OTAK
Otak merupakan pusat dari sistem saraf pusat tubuh dan jaringan lunak seberat 1,3 kg. di dalamnya memiliki sekitar 12-15 milyar neuron (unit sel pada system saraf), 50 miliar glia dan trilyunan sel saraf, dimana masing-masing sel dapat menjalin 100-5000 sel lainnya. Diperkirakan setara dengan seratus miliar trilyun komputer. Kerjanya menerima impuls listrik dari ujung saraf di seluruh tubuh, memilah mana yang ingin dikatakan oleh tubuh dan kemudian mengirimkan pesan itu kembali ke jaringan saraf untuk mengatakan kepada tubuh apa yang harus dilakukan, otak bertanggungjawab atas fungsi-fungsi kualitatif manusia seperti bahasa, kreatifitas, kepribadian, nilai ketuhanan dan penyimpanan memori.
OTAK DEPAN terdiri dua bagian penting : otak besar (celebrum), bagian ini ada dua belahan disebut hemisfer cerebri ini mengisi sekitar 70 persen batok kepala. Tidak ada dua orang, kembar sekalipun yang memiliki kesamaan dalam belahan otak itu dalam lekukan dan lipatannya. Otak depan meliputi :
Otak kiri memiliki fungsi berpikir linier, analitis, rasional, logis, membaca, menulis, ketrampilan motorik, sensoris, sekuensial, terukur
Otak kanan meiliki fungsi berpikir holistik, meloncat-loncat, intuitif, artistic, musik, mimpi yang dalam, imajinasi.
Yang unik kordinasi dan control bagian tubuh terjadi secara bersilangan. Tangan kanan dan kaki kanan diurus oleh otak kiri sebaliknya tangan kiri dan kaki kiri diurus oleh otak kanan. Variasi lipatan kulit otak menandai belahan sehingga berbeda satu dengan lainnya. Belahan itu adalah:
Lobus frontal bertanggungjawab untuk kegiatan berpikir, perencanan dan penyusunan konsep, bagian ini berperan penting untuk menatap masa depan
Lobus temporal bertanggungjawab terhadap persepsi suara dan bunyi juga memori dan kegiatan berbahasa
Lobus pariental bertanggungjawab untuk kegiatan berpikir terutama pengaturan memori bekerja sama dengan lobus occipital turut mengatur kerja penglihatan.
Lobus-lobus ini penting Karena menyokong kulit otak yang mengemban fungsi vital, terutama berpikir rasional dan daya ingat.
God Spot atau titik Tuhan berada di bagian samping kepala yang disebut lobus temporal karena terjadi pemaknaan dari apa yang didengar dan apa yang dicium juga bertanggungjawab terhadap respons-respons spiritual dan mistis manusia.
Talamus adalah switch boardnya otak manusia sebab bertanggungjawab untuk menyalurkan informasi yang masuk ke bagian-bagian penting otak.
Hipotalamus, bertanggungjawab dalam rasa lapar, kenyang, termasuk prilaku seksual dan juga mengatur keseimbangan tubuh seperti suhu, tekanan darah dan detak jantung.
OTAK BELAKANG, terdiri dari cerebellum (otak kecil), pons “jembatan” dan Medula oblongata. Dua komponen terakhir bersama dengan komponen mesencephalon membentuk batang otak. Batang otak menjadi jembatan antara belahan otak dan saraf tulang belakang. Otak belakang berperanan penting dalam mengatur pernafasan dan koordinasi gerakan tubuh, dan disebut juga dengan “reptilian brain”.
NEURON, adalah sel yang bertanggungjawab untuk menyimpan dan bekerja secara terpadu dengan seluruh bagian otak, mengolah informasi dan membuat manusia sanggup berpikir secara cerdas. Sel ini akan bertambah banyak karena hubungan-hubungan informasi di dalam otak. Sel glia bertanggungjawab memberi makan neuron dan menyokongnya sampai kukuh dan kuat. Sel ini merupakan lem yang merekatkan neuron supaya kuat, kukuh dan tidak mudah lepas. Jumlahnya hingga sepuluh kali lipat jumlah neuron. Sel ini membentuk serabut saraf yang mirip kawat-kawat kecil yang menyusun sebuah kabel listrik, ia kawat berbentuk listri dapat tumbuh, berkembang dan mati. Ia menggerakan banyak kehidupan organ tubuh manusia. Satu sama lain menjalin hubungan fungsional yang sangat berarti.jalinan sel saraf mirip pohon dengan cabang dan rantingnya.pesan-pesan akan dikirim oleh sel saraf lain melalui sinaps, kalau sel saraf berkisar sepuluh jutaan maka sinapsnya berkisar sepuluh trilyun.
Ketika sebuah informasi masuk, maka segera terjadi kontak dan hubungan antar sel, informasi kemudian bersinambung terus, kemudian ketika jalinan itu bersambung untuk kedua kalinya maka jalinan itu semakin tebal oleh myelin, semakin seseorang mengulangi informasi yang masuk maka semakin tegas terjadi mielinisasi.
KULIT OTAK, kulit otak adalah tanah yang luas, lebar tetapi tidak rata, ia bagaikan selimut pembungkus otak yang menutupi seluruh bagian otak hingga bagian tersembunyi sekalipun. Dengan luas 2,3 meter persegi hampir sama dengan luas papan triplek. Berat total kira-kira 600 gram atau 40 persen dari berat total otak. Jumlah sel saraf pembentuknya kira-kira 2,6 dikali sepuluh pangkat sembilan sel. Kulit otak ini sama penting dengan apa yang dibungkusnya. Kecerdasan manusia semakin menonjol biasanya ditampakkan oleh kulit otak yang kian luas dan melipat-lipat. Dalam perkembangannya, pertambahan volume kulit otak tidak disertai dengan penambahan ketebalannya tetapi keluasannya. Akibatnya kulit tampak seperti lipatan-lipatan tak beraturan disebut dengan konvolusi. Rata-rata ketebalannya adalah 2,5 mm, bagian paling tebal yakni 4,5 mm yang terletak di daerah motorik, sedangkan paling tipis sekitar1,45 mm terletak di daerah visual.
Secara umum wilayah kerjanya dibagi atas tiga bagian :
Pertama, wilayah motorik yang bertanggungjawab untuk ekspresi diri manusia terutama melalui gerakan seluruh bagian tubuh. Wilayah ini bertugas untuk memerintah seluruh bagian tubuh manusia untuk berekasi terhadap setiap rangsangan luar.
Kedua, wilayah sensoris, atau penerima penglihatan, pendengaran dan perabaan yang bertugas memahami dan menafsirkan rangsangan dari luar dibagi-bagi ke seluruh bagian otak untuk dipahami secara seksama dan berkoordinasi dengan wilayah motorik untuk menjawab rangsangan tersebut.
Ketiga, Wilayah asosiasi, atau penggabungan yang bertugas mengondisikan dan mengonsolidasikan semua kerja otak yang tidak berhubungan langsung dengan proses motorik dan sensoris. Kulit otak ini yang bertanggungjawab terhadap proses berpikir manusia secara rasional karena di tempat itulah terjadi pengolahan informasi, meliputi sensasi (penerimaan) dan persepsi (tanggapan) termasuk bermukimnya memori.
SUNGAI “SULCUS” DAN KABEL “CALOSUM”
Dalam otak akan terlihat sungai-sungai yang tidak hanya memisahkan daerah-daerah otak tertentu tetapi juga menyimpan kulit otak melalui dinding-dindingnya. Sehingga hanya sepertiga kulit otak yang terlihat. Sungai terbesar yang membelah antara otak kiri dengan otak kanan namanya surcus longitudinal cereberi, bagian dasar dari sungai ini disusun oleh serat yang mengumpul menjadi kabel terbesar dalam sistem tubuh yang menghubungkan dua belahan otak dalam bekerja dengan saling mempengaruhi. Tebalnya sekitar6 mm dengan panjang 8,7 cm. Selain membagi dua belahan otak, sungai itu membagi-bagi lobus otak.
SIRKUIT “PERINTAH” OTAK
Perintah otak disalurkan melalui dua cara : 1. jalur saraf “sirkuit neuronal”, dari dan ke otak, melalui sirkuit ini informasi masuk ke otak kemudian dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi perintah otak yang siap dilaksanakan. Komponen otak, saraf otak dan saraf tulang belakang pelaku-pelakunya. 2. jalur kimiawi “sirkuit biokimia”, jalur ini biasa menggunakan darah sebagai alat transportasinya tetapi tetap dipicu dari otak.
PERBEDAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Ada tiga hal yang membedakan lelaki dan perempuan: struktur fisik, organ reproduksi, cara berpikir.
Gender akan lebih dipahami manakala disadari bahwa struktur otak laki-laki dan perempuan berbeda. Dalam struktur otak terlihat perbedaan pada : korpus kalosum, hipotalamus, lobus pariental bawah dan kehilangan sel-sel saraf pada hipokampus dan lobus pariental. Implikasinya antara keduanya berbeda dalam emosi, tingkah laku seksual, proses bahasa, kemampuan spasial dan problem-problem matematis.
Perempuan memiliki corpus colasum yang lebih tebal dan banyak serabut sarafnya serta pusat pengaturan bahasa yang lebih tersebar pada dua belahan otak sehingga (terlepas dari peran lingkungan) perempuan lebih unggul dalam hal bahasa daripada laki-laki, sehingga dia lebih dapat membahasakan, menceritakan dan merasakan (status emosi), keceriwisan perempuanpun diakibatkan dari hal itu. sebaliknya laki-laki memiliki lobus pariental bawah yang lebih besar sehingga dalam masalah visuo-spasial, dia lebih unggul.
Selanjutnya inti hipotalamus terutama pada daerah preoptik medial yang mengatur tingkah laku seks—bagi yang perempuan 2,5 – 3 kali lebih besar.
Dalam proses penuaan, jaringan otak laki-laki terutama pada lobus temporal dan frontal lebih dahulu hilang dan memberi efek dramatis pada pola pikir kaum laki-laki. Ketika sel-sel saraf ini hilang laki-laki juga kehilangan kepekaan dan perasaannya, pikirannya menjadi lamban dan tidak kreatif. Sedangkan pada perempuan sel-sel lobus parietal dan hipokampus lebih cepat menghilang ketika mereka menjadi tua, dan perempuan akan lebih banyak kehilangan memori dan kemampuan mengenal ruang.
Ketika menganggur, aktivitas otak laki-laki lebih banyak pada daerah lymbik temporal, daerah ini adalah pengatur emosi yang berhubungan dengan aksi motorik, laki-laki suka memukul jika sedang marah. Sebaliknya kaum perempuan, saat sedang istirahat aktivitas otak lebih banyak terjadi pada cyngulata gyrus, daerah yang bertanggungjawab dalam mengontrol ekspresi emosi. Ketika marah seorang perempuan cenderung membelalakan matanya dari pada menendang. Rupanya perempuan lebih bisa mengontrol emosinya daripada laki-laki. Pada banyak kasus perempuan sering menderita syndroma depresif karena lebih banyak memendam perasaannya.
Ketikan sedih, otak perempuan lebih aktif daripada otak laki-laki. Di bagian tertentu namanya lymbic system bekerja 8 kali lebih keras. Perempuan juga lebih bisa meraba dan merasakan emosi seseorang.
Catatan otak manusia memiliki tiga fungsi : fungsi rasional-logis, emosional intuitif, fungsi spiritual.

FASE INTRA UTERIN
Secara biologis pertumbuhan manusia dimulai saat terjadinya pembuahan (konsepsi) yaitu bertemunya sperma dan ovum. Pada saat terjadi pembuahan sel benih sperma melepaskan 23 bagian terkecil dari dirinya yang disebut dengan kromosom begitu pula dengan ovum. Kromosom-kromosom tersebut sebenarnya mengandung bagian yang kecil lagi yang disebut dengan gene.
Periode pranatal berlangsung sekitar 34 sampai 42 minggu, mulai dari periode zighot sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua kemudian embrio sejak akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua dan terakhir periode janin sejak akhir bulan kedua sampai lahir.
Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan pranatal
· Makanan atau vitamin dari ibu sewaktu hamil
· Kondisi kesehatan ibu
· Emosi atau perasaan yang dialami oleh ibu sewaktu mengandung (terlalu cemas, depresi ringan dan lain-lain)
· Usia orang tua, terlalu muda atau terlalu tua
Zat-zat yang berbahaya
Fase Bayi Baru Lahir (0-2 minggu pertama)
Pada umumnya bayi lak-laki lebih panjang dan lebih berat daripada bayi perempuan dan otot-ototnya halus, kecil dan tidak terkendali, kulitnya halus gampang terkena bisul. Seringkali terdapat rambut-rambut halus di kepala dan dipunggung tetapi yang dipunggung segera akan hilang.
Fungsi fisiologisnya, karena susunan saraf otonom belum berkembang pada waktu dilahirkan, bayi tidak mampu mempertahankan keseimbangan. Dengan tangisan bayi pada waktu dilahirkan, paru-paru dipompa dan pernapasan dimulai. Denyut jantungnya lebih cepat daripada denyut jantung orang dewasa tetapi lama kelamaan akan lebih stabil. Gerakan refleks berupa menghisap bila bayi merasa lapar atau bila bibirnya disentuh. Kebanyakan gerakan reflektif tubuh penting seperti gerak mata, bibir, sentakan lutut, bersin dan lain-lain sudah ada pada saat bayi dilahirkan.
Menangis pada waktu lahir merupakan gerak refleks murni yang terjadi ketika udara masuk ke dalam tali suara yang menyebabkan tali suara bergetar. Tujuannya untuk memompa paru-paru sehingga memungkinkan pernafasan dan memberi oksigen yang cukup untuk darah.
Kemampuan sensorik bayi
Penglihatan, bayi yang baru dilahirkan tidak buta tetapi bidang penglihatannya hanya kira-kira setengah dari penglihatan orang dewasa. Pendengaran, pendengaran merupakan indera yang paling sedikit berkembang waktu kelahiran karena telinga tengah yang tersumbat oleh cairan amniotik selama beberapa hari. Penciuman, untuk sel-sel penciuman yang terletak di bagian atas hidung telah berkembang. Pengecapan, pengecapan sangat dipengaruhi oleh penciuman dan karena sel untuk pengecapan terletak di permukaan lidah dan di daerah pipi telah berkembang maka pengecapan bayi sudah tajam. Kepekaan organik, rasa lapar dan haus sudah berkembang. Kepekaan kulit, alat indera untuk perabaan, tekanan dan suhu sudah berkembang pada saat lahir terutama di kulit bibir.
Kesadaran, karena alat-alat indra yang penting relatif belum sepenuhnya berkembang yaitu mata dan telinga-secara logis tidak pasti bahwa dia menyadari apa yang terjadi di sekitarnya. Kesadaran lebih menyerupai kebingungan yang berkembang.
Kemampuan belajar, untuk belajar individu harus menyadari apa yang diharapkan harus dilakukan, lagi pula otak dan saraf harus cukup berkembang untuk memungkinkan proses belajar. Seorang bayi yang baru dilahirkan belum mampu untuk melakukan itu.
Fase Bayi (awal minggu ketiga- dua tahun)
Selama beberapa bulan masa bayi awal, keadaan tidak berdaya itu secara berangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan masih berangsur-angsur perkembangan menuju kemampuan mandiri sampai usia dua tahun.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai perkembangan bayi, meskipun masa anak-anak terutama untuk tahun tahun pertama dianggap sebagai masa dasar, namun masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk. Antara lain :
Masa bayi adalah masa perkembangan secara pesat baik dalam fisik maupun psikologis, dengan cepatnya pertumbuhan ini perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga dalam kemampuan. Berkurangnya ketergantungan pada orang lain merupakan efek dari pesatnya perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi duduk, berdiri dan berjalan serta menggerakkan benda. Kemudian lambat laun gerakan tadi menjadi terkontrol dan terkordinasi.
Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas, dalam hal ini yang terpenting keadaan ini memungkinkan bayi mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, individualitas tampak dalam penampilan dan pola-pola perilaku.
Masa bayi adalah masa permulaan sosialisasi, egosentrisme yaitu diri bayi yang muda belia cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial. Ia memprotes kalau dibiarkan sendiri selama beberapa waktu dan dengan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain melalui segala macam cara yang dapat dilakukannya.
32Masa bayi adalah permulaaan berkembangnya penggolongan peran-seks, hampir dari sat dilahirkan anak laki-laki diperlakukan sebagai anak laki-laki begitu juga anak perempuan.
Masa bayi merupakan permulaan kreativitas, pada masa awal bayi belajar mengembangkan minat dan sikap yang merupakan dasar bagi kreativitasnya kemudian dan untuk menyesuaikan diri dengan pola yang diletakkan oleh orang lain.
Dalam tahapan usia anak anak lebih dapat mengerti apa yang dikatakan orang lain daripada mengutarakan pikiran dan perasaan mereka sendiri dalam kata-kata . ekspresi muka pembicara, nada suara dan isyarat tangan membantu bayi untuk mengerti apa yang dikatakan kepadanya. Dalam empat bulan dia melihat tetapi tidak dapat menyentuh, usia lima bulan gerakan menyendok, usia delapan bulan benda masing-masing di tangan, usisa sembilan bulan mampu menjepit benda dengan sendirinya.
33Dalam belajar berbicara biasanya terdapat empat bentuk prabicara: menangis, berceloteh, isyarat dan pengungkapan emosi. Menangis sering amat di lakukan pada bulan-bulan pertama, meskipun dari sudut pandang jangka panjang mengoceh dan berceloteh merupakan tindakan yang paling penting karena sebenarnya inilah yang mengembangkan kemampuan berbicara.
Pola Emosional yang lazim pada Bayi
Kemarahan, perangsang yang lazim membangkitkan kemarahan pada bayi adalh campur tangan terhadap gerakan mencba-cobanya, menghalangi keinginannya tidak mengizinkan melakukan apa yang diinginkannya, ia akan marah dengan bentuk menjerit, meronta-ronta, menendangkan kaki dan mengibaskan tangan atau berguling-guling.
Ketakutan, penyebabnya antara lain suara keras, situasi asing, ruangan gelap, tempat yang tinggi dan binatang, biasanya dia bersikap menjauhkan diri atau merengek, menangis dan menahan nafas.
Rasa ingin tahu, semua barang baru, mainan dan tidak biasa menjadi perangsang keingintahuannya.
Kegembiraan, pada bulan kedua dan ketiga biasanya bayi bereaksi pada oang yang mengajaknya bercanda dengan tersenyum tertawa dan menggerakan kaki serta lengannya.
34Perlu diketahui bahaya psikologis dalam masa bayi yang paling parah meliputi kegagalan bayi menguasai tugas perkembangan pada usia tersebut, penguasaan ini penting karena dua hal, pertama, semakin cepat bayi dapat mengendalikan tubuhnya semakin cepat pula ia tidak bergantung pada bantuan orang lain. Kedua, penguasaan tugas ini memberikan dasar untuk penguasaan tugas perkembangan tahap-tahap berikutnya. Semakin baik penguasaan terhadap tugas perkembangan masa bayi semakin mudah dan cepat anak dapat menguasai tugas masa kanak-kanak. Selanjutnya keterlambatan dalam berbicara menjadi bahaya bagi diri bayi sebab kemampuan ini adalah dasar untuk alat komunikasi yang nanti diperlukan kalau cakrawala sosial meluas.
Tahap sensori-motor, Anak usia 0-2 tahun secara intelegensi yang dimiliki anak tersebut masih didasarkan pada perilaku terbuka meskipun primitif dan terkesan tidak penting. Intelegensi sensori motor sesungguhnya merupakan intelegensi dasar yang amat berarti karena sebagai intelegensi praktis yang berfaidah bagi anak usia itu untuk belajar berbuat terhadap lingkungannya sebelum ia mampu berpikir mengenai apa yang sedang ia perbuat. Anak pada periode ini belajar bagaimana mengikuti dunia kebendaan secara praktis dan belajar menimbulkan efek tertentu tanpa memahami apa yang sedang ia perbuat kecuali hanya mencari cara melakukan perbuatan. Ketika seorang bayi berinteraksi dengan lingkungannya ia akan mengasimilasikan skema sensori-motor sedemikian rupa dengan mengerahkan kemampuan akomodasi yang ia miliki hingga mencapai ekuilibrium yang memuaskan kebutuhannya. Proses asimilasi dan akomodasi dalam mencapai ekuilibrium seperti itu dilakukan bayi baik ketika ia hendak memenuhi dorongan lapar dan dahaganya maupun ketika bermain dengan benda mainan yang ada disekitarnya. Mampukah seorang bayi mengenali objek permanen? Disimpulkan bahwa bayi dibawah 18 bulan pada umumnya belum memiliki pengenalan objek permanen artinya benda apapun yang ia lihat tidak ia sentuh atau tidak ia dengar selalu dianggap tdak ada meskipun sesungguhnya benda itu ada di tempat lain, bagaimana pula pengenalan bayai terhadap puting susu ibunya setiap saat diperlukan itu? Pada dasarnya bayi sudah mengenal bahkan memahami objek di sekitarnya meskipun hanya dengan skema-sensori, setiap bayi, sejak usa dua minggu sudah mampu menemukan puting susu ibunya dan selanjutnya ia belajar mengenal sifat, keadaan dan cara yang efektif untuk mengisap sumber makanan dan minumannya.yang ia pahami sesuatu itu hanya untuk dapat memuaskan kebutuhannya. Dalam rentang usia antara 18 bulan sampai 24 bulan barulah kemampuan mengenal objek permanen anak tersebut muncul secara bertahap dan sistematis sehinggga benda mainan dan orang yang berada disekitarnya akan ia cari dengan sungguh-sungguh bila memerlukannya.
MASA KANAK-KANAK (2 tahun – anak matang secara seksual)
Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan yakni kira kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria setelah anak matang secara seksual maka dia disebut remaja.
Masa kanak-kanak ini dibagi dua pertama, masa kanak-kanak awal yaitu dari dua tahun sampai usia sekolah kira-kira enam tahun. Sedangkan masa kanak-kanak akhir dari usia sekolah (tujuh tahun sampai awal remaja).
Awal masa kanak-kanak merupakan masa ideal untuk mempelajari keterampilan tertentu. Terdapat tiga alasan. Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulang suatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau diejek teman-temannya. Ketiga, anak mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimilik baru sedikit sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.
Sekali anak dapat berjalan ia mengalihkan perhatian untuk mempelaari gerakan-gerakan yang menggunakan kaki. Pada usia lima atau enam tahun ia belajar melompat dan berlari cepat, mereka juga sudah dapat memanjat, dan juga si anak sudah mulai memusatkan pada keterampilan satu tangan tertentu dan tangan yang lain sebagai pembantu. Selama masa itu anak-anak memiliki kenginan kuat untuk berbicara. Dalam pembicaraan si anak masih bersifat egosentris dalam arti ia terutama icara tentang dirinya sendiri, minat, keluarga dan miliknya. Dalam pola sosialisasi awal anak usia dua dan tiga tahun, anak menunjukkan minat yang nyata untuk melihat anak-anak lain dan berusaha mengadakan kontak sosial dengan mereka, ini dikenal denan bermain sejajar.
Perlu diketahui juga ada pola perilaku sosial dan tidak sosial pada anak-anak. Antara lain :
Pola sosial
· Meniru, agar sama dengan kelompok, anak meniru sikap dan perilaku orang yang sangat ia kagumi
· Persaingan, keinginan untuk menggungguli dan mengalahkan orang lain sudah tampak pada usia empat tahun. Ini dimulai di rumah dan kemudian berkembang dalam bermain denan anak di luar rumah.
· Kerja sama, pada akhir tahun ketiga bermain kooperatif dan kegiatan kelompok mulai berkembang dan meningkat baik dalam frekuensi maupun lamanya berlangsung.
· Simpati, rasa simpati anak akan muncul sebelum usia tiga tahun karena suda muncul pengertian tentang perasaan-perasaan dan emosi orang lain.
· Dukungan sosial, saat menjelang berakhirnya masa kanak-kanak dukungan dari teman-teman menjadi lebih penting dari pada persetuuan orang-orang dewasa.
· Membagi, dari pengalaman bersama orang lain, anak mengetahui bahwa salah satu cara untuk memperoleh persetujuan sosial adalah dengan membagi miliknya lambat laun menjadi sifat murah hati.
Pola tidak sosial
· Negativisme, melawan otoritas orang dewasa mencapai puncaknya antara usia tiga dan empat tahun dan kemudian menurun.
· Agresif, perilaku ini meningkat antara usia dua dan empat tahun dan kemudian menurun, serangan fisik mulai diganti dengan serangan verbal
· Perilaku berkuasa, perilaku ini mulai sekitar usia tiga tahun dan semakin meningkat dengan bertambah banyaknya kesempatan untuk kontak sosial. Anak perempuan lebih merajai dari pada anak laki-laki.
Memikirkan diri sendiri, biasanya dirumah anak seringkali memikirkan dn mementingkan dirinya sendiri, lambat laun sikap ini akan berkurang.
· Merusak, ledakan amarah sering disertai tindakan merusak benda-benda di sekitarnya, tidak peduli miliknya sendiri atau milik orang lain.
Penggolongan teman, rekan, orang yang memuaskan kebutuhanakan teman dengan berada dalam lingkungan yang sama di mana ia dapat dilihat dan didengar. teman bermain, adalah orang dengan siapa individu itu terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan. Usia dan jenis kelamin secara keseluruhan tidak sepenting seperti minat dan keterampilan yang sama dengan yang dimiliki individu. Anak lebih menyukai teman bermain yang sejenis. Teman baik, teman baik bukan hanya teman bermain yang cocok tetapi juga seseorang pada siapa individu dapat berkomunikasi, bertukar pendapat dan saling dapat dipercaya.
POLA BERMAIN, bermain dengan mainan, pada permulaan kanak-kanak bermain dengan mainan merupakan bentuk yang dominan, minat bermain dengan mainan mulai agak berkurang pada akhir awal masa kanak-kanak. Dramatisasi, sekitar usia tiga tahun dramatisasi terdiri dari permainan dengan meniru pengalaman-pengalaman hidup kemudian anak-anak bermain permainan pura-pura dengan teman-temannya. Seperti polisi-polisian, perampok berdasarkan yang mereka lihat. Konstruksi, anak-anak membuat bentuk-bentuk dengan balok-balok, pasir, lumpur, tanah liat dan lainya membuat tiruan yang dia tonton. Permainan, dalam tahun keempat anak mulai lebih menyukai permainan yang dimainkan bersama teman sebaya dari pada dengan orang dewasa. Membaca, anak senang dibacakan dan melihat gambar-gambar dari buku. Film, radio, televisi, anak senang melihat film kartun, tentang binatang dan film rumah tentang anggota keluarga.

MASA KANAK-KANAK AKHIR
Masa kanak kanak akhir berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu matang secara seksual. Masa ini dipandang dari segi usia akan berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.
Orang tua memandang masa ini merupakan masa menyulitkan karenan masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah orang tua dan banyak dipengaruhi oleh teman-temannya. Para psikolog memandang masa ini sebagai masa usia penyesuaian diri, karena suatu masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima oleh teman-teman sebaya segatai anggota kelompok, terutama kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya. Karena itu anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui kelompok dalam penampilan, bicara dan prilaku.
Katagori keterampilan akhir masa kanak-kanak
Ketrampilan menolong diri sendiri, anak yang lebih besar harus dapat makan, berpakaian, mandi dan berdandan sendiri hampir secepat dan semahir orang dewasa.
Keterampilan menolong orang lain, dia sudah cukup mahir membersihkan tempat tidur, membersihkan debu, menyapu. Disekolah dia mengosongkan tempat sampah, membersihkan papan tulis dan lain-lain.
Keterampilan di sekolah, anak mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, membentuk tanah liat, menari, memasak dan pekerjaan tangan dengan menggunakan kayu.
Keterampilan bermain, bermain bola, bersepeda, berenang dan lain-lain.
Periode meningginya emosi, pada akhir masa kanak-kanak ada waktu di mana anak sering mengalami emosi yang hebat. Karena emosi cenderung kurang menyenangkan. Maka periode ini meningginya emosi menjadi periode ketidakseimbangan yaitu saat di mana anak menjadi sulit dihadapi. Meningginya emosi pada akhir masa kanak-kanak dapat disebabkan karena keadaan fisik dan atau lingkungan.
Banyak bicara, tahap mengobrol yang merupakan ciri dari awal masa kanak-kanak berangsur-angsur digantikan oleh pembicaraan yang lebih terkendali dan lebih terseleksi. Anak tidak lagi bicara tanpa memperdulikan apakah ada yang memperhatikan. Sekarang anak menggunakan pembicaraan sebagai bentuk komunikasi bukan sebagai bentuk latihan verbal. Dengan berjalannya periode akhir masa kanak-kanak, banyaknya bicara makin lama makin berkurang. Mula-mula ketika anak masuk sekolah ia masih sering melakukan obrolan tanpa tetapi kemudian lama-kelamaan dia menyadari bahwa obrolan itu tidak berarti bagi orang lain. Dia pun mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, dalam cerita-cerita khayal dalam sandiwara. Anak kemudian membentuk konsep diri yang ideal, anak ingin menjadi seperti tokoh ideal seperti itu.
Mencari identitas, mereka sangat berminat keanggotaan kelompok, mereka sangat terpukau dengan anggapan mereka harus menyesuaikan diri dengan standar dalam penampilan berbicara dan berprilaku seperti yang ditetapkan oleh kelompok.
Usia berkelompok, karena masa dimana muncul keinginan yang kuat untuk diterima sebagian anggota suatu kelompok dan merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.
Beberapa hiburan yang digemari anak-anak antara lain, membaca berupa kisah-kisah, buku komik, menonton film, radio, televisi dan seringkali melamun atau berkhayal.
Peningkatan dalam pengertian, dengan masuknya sekolah dunia dan minat anak bertambah luas. Dan dengan meluasnya minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan benda-benda yang sebelumnya kurang atau tidak berarti. Oleh Piaget disebut dengan “ tahap operasi kongkrit” dalam berpikir.
Minat, karena adanya perbedaandalam kemampuan dan pengalaman, minat anak yang lebih besar lebih beragam daripada minat anak yang lebih muda.
Pelanggaran yang umum,
Di rumah, berkelahi dengan saudara-saudara, merusak milik saudaranya, bersikap kasar kepada saudara yang dewasa, malas melakukan kegiatan rutin, melalaikan tanggung jawab, berbohong, tidak berterus terang, mencuri milik saudaranya, sengaja menumpahkan sesuatu.
Di sekolah, mencuri, menipu, berbohong, menggunakan kata-kata kasar dan kotor, merusak milik sekolah, membolos, mengganggu anak-anak lain, berbisik-bisik, melucu, berkelahi dengan teman sekelas.
Dalam hal pikirannya anak usia kira-kira 2 sampai 7 tahun berada pada perkembangan kognitif pra-oprasonal terjadi dalam diri anak. Perkembangan ini bermula pada saat anak telah memiliki penguasaan sempurna mengenai objek permanen. Artinya anak tersebut sudah meiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda yang harus ada atau biasa ada walaupun benda tersebut sudah ia tinggalkan, atau sudah tak dilihat dan tak didengar lagi. perolehan kemampuan berupa kesadaran terhadap eksistensi objek permanen adalah hasil dari munculknya kapasitas kognitif baru yang disebut representation atau mental representation. Secara singkat representasi adalah sesuatu yang mewakili atau menjadi simbol sesuatu yang lain. Representasi mental merupakan bagian penting dari skema kognitif yang memungkinkan anak berpikir dan menyimpulkan eksistensi sebuah benda atau kejadian tertentu walaupun benda atau kejadian itu berada di luar pandangan, pendengaran atau jangkauan tangannya. Representasi mental memungkinkan anak untuk mengembangkan peniruan yang tertunda yakni kapasitas meniru perilaku orang lain yang sebelumnya pernah ia lihat untuk merespons lingkungannya. Perilaku yang ditiru terutama perilaku orang yang pernah ia lihat ketika orang merespon barang, orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapai pada masa lampau. Seirng dengan munculnya kapasitas peniruan yang tertunda, muncul pula gejala insight learning yakni gejala belajar berdasarkan tilikan akal. Dalam hal ini anak mulai mampu melihat situasi problematik yakni memahami bahwa sebuah keadaan mengandung masalah lalu berpikir sesaat. Seusai berpikir ia memperoleh reaksi “aha” yaitu pemahaman atau ilham spontan untuk memecahkan masalah versi anak-anak. Dalam periode ini pula si anak
mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula mengekspresikan kalimat-kaliat pendek tetapi efektif.
Dalam periode kongkrit-operasional yang berlangsung hingga usia menjelang remaja, anak memperoleh tambahan kemampuan yang disebut system of operations (satuan langkah berpikir). Kemampuan ini berguna bagi anak untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri.
Beberapa ciri umum sehubungan dengan posisi urutan
Anak pertama
Berprilaku secara matang karena berhubungan dengan orang dewasa dan karena diharapkan memikul tanggungjawab
Benci terhadap fungsinya sebagai teladan bagi adik-adiknya sebagai pengasuh mereka
Cenderung mengikuti kehendak dan tekanan kelompok dan mudah dipengaruhi untuk mengikuti kehendak orang tua
Mempunyai perasaan kurang aman dan perasaan benci sebagai akaibat dari lahirnya adik yang sekarang menjadi pusat perhatian
Kurang agresif dan kurang berani karena perlindungan orang tua yang berlebihan
Mengembangkan kemampuan memimpin sebagai akibat dari harus memikul tanggungjawab di rumah tetapi ini sering disanggah dengan kecenderungan untuk menjadi boss
Biasanya berprestasi tinggi atau sangat tinggi karena tekanan dan harapan orang tua dan keinginan untuk memperoleh kembali perhatian orang tua bila ia merasa bahwa adiknya merebut perhatian orang tua dari dirinya
Sering tidak bahagia kaena adanya perasasan kurang aman yang timbul dari berkurangnya perhatianorang tua dengan kelahiran adiknya dan benci kepada tanggungawab yang lebih daripada adiknya
Anak tengah
Belajar mandiri dan bertualang adalah akibat dari kebebasan yang lebih banyak
Menjadi benci atau berusaha melebihi perilaku kakanya yang lebih diunggulkan
Tidak menyukai keistimewaan yang diperoleh kakaknya
Bertingkah dan melanggar peraturan untuk menarik perhatian orang tua bagi dirinya sendiri dan merebut perhatian orang tua dari kakak atau adiknya
Mengembangkan kecenderungan untuk menjadi boss, mengejek, mengganggu atau bahkan menyerang adik-adiknya yang memperoleh lebih banyak perhatian orang tua
Mengembangkan kebiasaan untuk tiak berprestasi tinggi karena kurangnya harapan orang tua dan kurangnya tekanan untuk berprestas
Mempunyai tanggungjawab yang lebih sedikit dibandingkan tanggungjawab anak pertama
Terganggu oleh perasaan diabaikan orang tua yang selanjutnya mendorong timbulnya berkembang gangguan perilaku
Mencari persahabatan dengan teman-teman sebaya di luar rumah.
Anak bungsu
Cenderung keras dan banyak menuntut sebagai akibat dari kurang ketatnya disiplin dan dimanjakan oleh anggota keluarga
Tidak banyak memiliki rasa benci dan rasa aman yang lebih besar karena tidak pernah disaingi oleh saudaranya yang lebih muda
Biasanya dilindungi oleh orang tua dari serangan fisik atau verbal kakak-kakaknya dan hal ini mendorong ketergantungan dan kurangnya rasa tanggungjawab
Cenderung tidak berprestasi tinggi karena kurangnya harapan dan tuntutan orang tua Mengalami hubungan sosial yang baik di luar rumah dan biasanya populer tetapi jarang menjadi pemimpin karena kurangnya kemauan dan memikul tanggungjawab

MASA PUBER
Kata pubertas berasal dari bahasa latin yang berarti usia kedewasan. Masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis.
Masa puber bagi laki-laki diperkirakan sejak usia 12 tahun sampai 16 tahun, dan untuk perempuan 11 tahun sampai 15 tahun. Masa ini bertumpangtindih dengan masa remaja. Sebenarnya tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan masa remaja saat di mana kriteria kematangan seksual muncul. Masa puber disebut juga periode tumpang tindih, hal ini disebabkan mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja
Masa puber merupakan masa negatif, negatif berarti bahwa individu mengambil sikap anti terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumya sudah berkembang, masa puber lebih menonjol pada anak perempuan daripada anak laki-laki.
Ciri-ciri seks sekunder untuk laki-laki yang puber
· Rambut kemaluan tumbuh sekitara setahun setelah testis dan penis mulai membesar, rambut ketiak dan rambut di wajah timbul kalau pertumbuhan rambut kemaluan hampir selesai, kulit menjadi lebih kasar tidak jernih, warnanya pucat dan pori-pori meluas. Kelenjar lemak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi lebih aktif sehingga dapat menimbulkan jerawat.
· Otot menjadi bertambah besar dan kuat sehingga memberi bentuk bagi lengan, tungkai kaki dan bahu.
· Suara berubah setelah rambut kemaluan timbul, mulanya suara menjadi serak dan kemudian tinggi suara menurun.
· Benjolan-benjolan kecil di sekitar kelenjar susu pria timbul sekitar usia dua belasan dan empat belas tahun, ini berlangsung selama beberapa minggu dan kemudian menurun baik jumlahnya maupun besarnya.
Ciri-ciri sekunder pada perempuan yang puber,
·Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit, setelah itu payu dara mulai membesar dan berkembang, puting susu mulai membesar dan menonjol.
· Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara.
· Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lobang pori-pori bertambah besar. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif, sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat.
· Otot semakin besar dan semakin kuat terutama menjelang akhir masa puber.
· Suara menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu.
Akibat Perubahan Masa Puber Pada Sikap Dan Perilaku
Ingin menyendiri, anak-anak biasanya menarik diri dari teman-teman dan dari pelbagai kegiatan keluarga dan sering bertengkar dengan teman-teman. Ada juga yang sering melamun dan mengadakan eksperimen seks melalui masturbasi.
Bosan, anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemar, tugas-tugas sekolah, kegiatan kegiatan sosial dan kehidupan pada umumnya, akibatnya prestasi menurun
Inkoordinasi, pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola kordinasi gerakan dan anak akan merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu.
Antagonisme sosial, anak puber seringkali tidak mau bekerja sama, sering membantah dan menentang. Permusuhan terbukan antara dua seks yang berlainan diungkapkan dalam kritik dan komentar-komentar merendahkan
Emosi, kemurungan merajuk, ledakan amarah dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan cri-ciri bagian awal masa puber.
Sedih, khawatir, gelisah dan cepat marah sering terjadi.
Hilangnya kepercayaan diri, anak remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri sekarang menjadi kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun dan karena kritik yang bertubi-tubi datang pada dirinya.
Terlalu sederhana, anak menjadi sederhana dalam penampilannya karena takut diperhatikan orang lain karena perubahan itu.
Bagi anak laki-laki, matang lebih awal menguntungkan terutama di bidang oleh raga dimana anak memperoleh status dan martabat dalam kelompok teman-temannya. Sebagian besar kelompok anak laki-laki adalah yang matang lebih awal dan hal ini juga menambah martabatnya di mata anak perempuan. Sebaliknya, anak laki-laki yang matang terlambat cenderung gelisah, tegang, memberontak dan menarik perhatian. Karena pola-pola perilaku tidak sosial ini. Anak kurang populer di antara teman-teman dan orang-orang dewasa. Matang lebih awal kurang menguntungkan bagi anak perempuan daripada anak laki-laki. Anak perempuan yang matang lebih awal berperilaku lebih dewasa dan lebih berpengalaman, namun penampilan dan tindakannya dapat menimbulkan reputasi kegenitan seksual. Disamping itu anak perempuan yang matang lebih awal banyak mengalami salah langkah dengan teman-temannya di banding anak laki-laki yang matang lebih awal. Anak perempuan yang matang terlambat tidak mengalami gangguan psikologis sebanyak anak laki-laki yang matang terlambat. Perempuan tidak terlampau terlibat dalam perilaku encari status dibandingkan denan laki-laki.
Adapun pada masa ini mereka berada pada tahap formal-operasional, dalam tahapan ini anak akan dapat mengatasi masalah keterbatasan pemikiran koongkrit operasional. Tahap perkembangan kogntif terakhir yang menghapus keterbatasan tersebut sesungguhnya tidak hanya berlaku bagi remaja hingga usia 15 tahun tetapi juga bagi remaja dan bahkan orang dewasa yang berusia lebih tua. Dalam perkembangan kognitif tahap akhir ini seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan (serentak) aupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif. Yakni kapasitas menggunakan hipotesis yaitu bepikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang ia respon. kapasitas menggunakan prinsip abstrak berarti ia mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak seperti ilmu agama, matematika dan lainnya.
KEPRIHATINAN UMUM AKAN KENORMALAN SELAMA MASA PUBER
Keprihatinan anak laki-laki
57Basah malam, kalau anak laki-laki tidak diberitahu tentang hal ini maka pengalamannya yang pertama yaitu basah malam dapat menadi pengalaman yang traumatis.
Ciri-ciri seks sekunder, anak laki-laki terutama terganggu oleh terlambatnya pertumbuhan rambut wajah, suara yang serak dan suara yang pecah karena adanya perubahan suara dan perkembangan yang lambat dari otot-otot
Keprihatinan anak perempuan
Bagi anak perempuan kalau sudah mengalami haid, sekalipun sebelumnya sudah mengerti namun hal itu seringkali merupakan pengalaman yang traumatis terutama bila disertai dengan muntah-muntah dan organ-organ tubuh kejang. Banyak anak perempuan mempertanyakan apakah mereka akan mati karena mengeluarkan darah.
Ciri-ciri seks sekunder, karena payudara pada waktu mulai berkembang berbentuk kerucut, anak perempuan ragu apakah penampilannya akan menjadi normal. Ia juga prihatin apakah pinggul akan menjadi terlampau besar untuk tubuhnya dan apakah wajahnya akan ditumbuhi kumis dan jenggot.
Kurangnya daya tarik seksual, banyak anak perempuan prihatin kalau-kalau ia tidak dapat menarik perhatian dan disenangi anak laki-laki.
58Keprihatinan anak laki-laki dan perempuan
Organ-organ seks, anak puber sering takut kalau organ-organ seksnya yang membesar akan terlihat melalui pakaian atau kalau keluarnya haid dan basah malam akan meninggalkan bekas pada pakaianya.
Disporsisi tubuh, tangan, kaki dan hidung yang besar, lengan dan tungkai kaki panjang, bahu yang kecil dan mungkin dagu yang masuk ke dalam yang semuanya merupakan ciri-ciri dari awal masa puber, membuat anak puber menjadi ragu apakah tubuhnya akan bisa tampak seperti orang normal.
Kecanggungan, karena setiap anak sampai tingkat tertentu menjadi canggung dan kikuk selama masa puber ia cenderung prihatin karena menganggap keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya menjadi hilang. Keprihatinan ini semakin meninggi bila kecanggungannnya diejek atau diomongi.
Usia kematangan, anak yang matang lebih awal akan merasa kurang tepat sedangkan anak yang matangnya terlambat akan malu karena tubuhnya yang belum berkembang dan prohatn akan kurangnya minat terhadap hal-hal yang sangat diminati oleh teman-temannya yang lebih matang.
Masturbasi, ketegangan dan ketidaknyamanan karena berkembangnya organ-organ seks sering menyebabkan anak memeganginya. Sebagian besar anak-anak diberitahu bahwa masturbasi adalah perbuatan salah dan mereka merasa bersalah dan menjadi malu, keprihatinan anak semakin meninggi kalau mendengar pelbagai cerita bahwa masturbasi mengakibatkan orang menjadi kurus.
BAHAYA MASA PUBER
Bahaya psikologis, terdapat banya bahaya psikologis pada masa puber yang akibat jangka panjangnya lebih penting dari pada akibat langsungnya. Inilah yang menyebabkan mengapa bahaya psikologs sangat serius, antara lain :
Konsep diri yang kurang baik, hanya sedikit anak yang melampaui masa puber tanpa mengembangkan konsep diri yang kurang menyenangkan. Ini juga teradi pada anak yang sebelumnya memiliki pandangan yang baik tentang diri-sendiri dan mempunyai kepercayaan diri yang kuat untuk melaksanakan peran pemimpin dalam kelompok teman-temannya.
Anak puber cenderung tidak sosial bahkan mungkin berprilaku anti sosal sehingga mempengaruhi perlakuan orang-orang lain terhadap dirinya. Akibatnya anak puber tidak menikmati dukungan sosial yang pada waktu-waktu lalu diperoleh dan hal ini juga tidak diharapkan. Perlakuan orang lain sangat mempengaruhi konsep diri yang menimbulkan sikap negatif terhadap diri sendiri.
Prestasi rendah, dengan cepatnya pertumbuhan fisik maka tenaga menjadi melemah. Ini mengakibatkan keseganan untuk bekerja dan bosan pada tiap kegiatan yang melibatkan usaha individu. Prestasi rendah yang biasanya mulai di sekitar kelas empat atau kelas lima ada saat gairah bersekolah berubah menjadi tidak bergairah pada umumnya mencapai puncaknya selama masa puber.
Kurangnya persiapan untuk menghadapi perubahan masa puber, jarang anak yang mengerti tentang dasar perubahan yang terjadi pada dirinya dan pada teman-temannya. Hal ini disebabkan perubahan perubahan yang terjadi mendorong anak untuk berpikir bahwa ada sesuatu yang salah atau bahwa perkembangannya sedemikian abnormalnya sehingga tidak mungkin sama seperti teman-teman yang lain. Merasa berbeda dengan orang lain selalu menggelisahkan anak dan remaja muda. Semakin menyimpang dari hal-hal yang jelas terlihat, semakin anak menjadi prihatin dan anak semakin merasa abnormal dan dengan sendirinya merasa rendah diri.
Menerima tubuh yang berubah, terdapat banyak alasan mengapa anak puber tidak puas dengan tubuhnya yang berubah dan mengalami kesulitan untuk menerimanya. Dua di antaranya bersifat sangat umum sehingga hampir uniersal. Pertama, hampr semua anak membentuk konsep diri fisik yang ideal berdasarkan konsep dari berbagai sumber individu ideal dalam kelompok seksnya. Sedikit sekali anak puber yang mampu mendekati keadaan fisik ideal ini. Oleh karena itu awal tidak puas dengan penampilan dirinya dan sulit untuk dapat menerima diri sendiri.

MASA REMAJA
Istilah remaja sering disebut dengan “adolesen” yang berarti tumbuh yakni tumbuh menjadi dewasa dan mencakup kematangan emosional, mental, sosial dan fisik.
Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama. Lazimnya masa remaja dianggap mulai pada saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum. Namun penelitian tentang perilaku, sikap dan nilai-nilai sepanjang masa remaja tidak hanya menunjukkan bahwa setiap perubahan terjadi lebih cepat pada awal masa remaja dari pada tahap akhir remaja. Tetapi menunjukan beberapa perbedaan antara kedua masa itu.
Garis pemisah antara awal masa dan akhir masa remaja terletak kira-kira di sekitar usia tujuh belas tahun. Laki-laki lebih lambat matang daripada anak perempuan maka laki-laki mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia delapan belas tahun ia suadah dianggap dewasa.
Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun sampai 16 tahun atau 17 tahun dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun. Yaitu usia matang secara hukum. Dengan demikian masa remaja merupakan periode yang sangat singkat.
CIRI-CIRI MASA REMAJA
Masa remaja sebagai periode penting, kendati semua periode penting namun ada beberapa periode yang lebih penting dari periode lainnya. Usia antara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat terutama pada awal masa remaja. Semua perkembangan itu menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru.
Masa remaja sebagai periode peralihan, peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Pada masa ini dia bukanlah seorang anak dan bukan pula seorang dewasa.
Masa remaja sebagai periode perubahan, tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejaar dengan tingkat perubahan fisik. Selama awal masa remaja perubahan fisik dan sikap berlangsung pesat. Antara lain :meningginya emosi, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial, perubahan nilai-nilai
Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena masalah yang muncul sering tidak dapat diatasi karena mereka sebelumnya terbiasa menyelesaikan masalah dibantu orang lain.
Masa remaja sebagai masa mencari identitas, sepanjang usia geng pada akhir masa kanak-kanak, penyesuaian diri denan standar kelompok adalah jauh lebih penting bagi mereka. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal seperti sebelumnya.
Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, anggapan streotip budaya baha remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak dan berprilaku merusak menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut bertanggungjawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, remaja meninggi emosi dan tidak realistik dalam bercita-cita, remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya atau kalau dia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri, dengan bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman sosial dan dengan meningkatnya kemampuan untuk berpikir rasional, remaja yang lebih besar memandang diri sendiri, keluarga secara lebih realistik.
Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, remaja semakin gelisah untuk meninggalkan strereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu mereka mulai memusatkan diri pada prilaku yang dihubungkan dengan status dewasa.
Keadaan emosi masa remaja, secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan, suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pola emosi pada remaja adalah sama dengan emosi pada kanak-kanak. Perbedaanya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajat dan khususnya pada pengendalian latihan individu terhadap ungkapan emosi mereka. Misalnya perlakuan sebagai anak kecil atau secara tidak adil membuat remaja marah dibandingkan dengan hal-hal lain. Remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dan dengan cara gerakan amarah yang meledak-ledak melainkan dengan menggerutu tidak mau berbicara atau dengan suara keras mengritik orang yang menyebabkannya marah.
Anak laki-laki dan perempuan dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa remaja tidak meledakkan emosinya dihadapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima.
Kuatnya pengaruh kelompok sebaya, karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama teman-temannya sebagai kelompok maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga.
Pengelompokkan Sosial Remaja
Teman dekat, remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat atau sahabat karib. Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain meskipun kadang-kadang bertengkar. Kelompok itu bisa kelompok kecil yang terdiri dari teman teman dekat dan bisa kelompok besar ataupun kelompok yang terorganisasi, ada pula kelompok geng yang biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadai penolakan teman-teman melalui perilaku anti sosial.
KONDISI-KONDISI YANG MENYEBABKAN RAMAJA DITERIMA ATAU DITOLAK
Sindroma Penerimaan
Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akaibat dari penampilan yang menarik perhatian, sikap yang tenang dan gembira
Reputasi sebagai seorang yang sportif dan menyenangkan
Penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman-teman sebaya
Perilaku sosial yang ditandai oleh kerja sama, tanggung jawab, kesenangan bersama orang orang lain, bijaksana dan sopan
Matang terutama dalam hal pengendalian emosi serta kemauan untuk mengikuti peraturan-peraturan
68Sifat kepribadian yang menimbulkan penyesuaian sosial yang baik seperti jujur, setia, tidak mementingkan diri sendiri
Status sosial ekonomi sama atau sedikit di atas anggota-anggota yang lain dalam kelompoknya dan hubungan baik dengan anggota-anggota keluarga
Tempat tinggal yang dekat dengan kelompok sehingga mempermudah hubungan dan partisipasi dalam perlbagai kegiatan kelomok.
Sistem Alienasi
Kesan pertama yang kurang baik karenan penampilan diri yang kurang menarik atau sikap menjauhkan diri yag mementingkan diri sendiri
Terkenal sebagai seorang yang tidak sportif
Penampilan yang tidak sesuai dengan standar kelompok dalam hal daya tarik fisik atau tentang kerapihan
Perilaku sosial yang ditandai oleh perilaku yang ditandai dengan menonjolan diri, mengganggun dan menggertak orang lainm senang memerintah tidak dapat bekerja sama dan kurang bijaksana
Kurangnya kematangan terutama kelihatan dalam hal pengendalian emosi, ketenangan dan kepercayaan diri dan kebijaksanaan
Sifat kepribadian yang mengganggu orang lain seperti mementingkan diri sendiri, keras kepala, gelisan dan mudah marah
Status ekonomi berada di bawah status sosioekonomis anggota kelompok
Tempat tinggal terpencil dari kelompok.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN
Sikap teman sebaya, berorientasi sekolah atau berorientasi kerja
Sikap orang tua, menganggap pendidikan sebagai batu loncatan ke arah mobilitasi sosial atau hanya sebagai suatu kewajiban yang diharuskan oleh hukum
Nilai-nilai yang menunukkan keberhasilan atau kegagalan akademis
Sikap terhadap guru-guru atau civitas pendidikan
Derajat dukungan sosial di antara teman-teman sekelas.
POLA PERUBAHAN MINAT RELIGIUS
Periode kesadaran religius, pada saat remaja mempersiapkan diri untuk menjadi anggota mesjid minat keagamaannya meninggi. Sebagai akibat dari meningkatnya minat ini ia mungkin menjadi bersemangat mengenal agamanya.
Periode keraguan religius, berdasarkan penelitian secara kritis terhadap keyakinan masa kanak-kanak, remaja sering bersikap skeptis pada pelbagai doa
Minat pada simbol status, simbol status merupakan simbol prestise yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya lebih tinggi atau mempunyai status yang lebih tinggi dalam kelompoknya, merokok seringkal dimulai di sekolah menengah pertama bahkan sebelumnya. Remaja merasa lebih bisa menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompoknya. Masa itu juga masa meningkatnya seks sehingga remaja berusaha mencari lebih bayak informasi mengenai seks hanya sedikit remaja yang berharap tentang seks dapat dipelajari dari orang tuanya.
Dalam hal itu sebagian remaja melakukan pacaran dengan lawan jenisnya, hal itu disebabkan telah menjadi keumuman, ingin memenuhi hasrat seks yang timbul, rasa gengsi di mata teman-temannya dan menjajagi untuk hubungan selanjutnya.
SEBAB UMUM PERTENTANGAN KELUARGA SELAMA MASA REMAJA
Standar perilaku, remaja sering menganggap standar perilaku orang tua yang kuno dan modern berbeda dan standar perilaku orang tua harus menyesuaikan diri dengan yang modern
Metode disiplin, metode disiplin yang digunakan orang tua dianggap tidak adil atau kekanak-kanakan maka remaja akanmemberontak. Pemberontakan yang terbesar terjadi dalam keluarga dimana yang lainnya terutama bila ibu yang mempunyai kekuasaan terbesar.
Hubungan saudara kandung, remaja mungkn menghina adik-adiknya dan membenci kakak-kakaknya sehingga menimbulkan pertentangan dengan mereka juga dengan orang tua yang dianggap bersikap pilih kasih
Merasa jadi korban, remaja sering merasa benci kalau status sosioekonomi keluarga tidak memungkinannya mempunyai simbol status yang sama dengan yang dimiliki teman-teman.
Sikap yang sangat kritis, anggota keluarga tidak menyukai sikap yang terlampau kritis terhadap diri mereka dan terhadap pola kehidupan keluarga pada umumnya.
Besarnya keluarga, dalam keluarga sedang yang terdiri dari tiga atau empat anak lebih sering terjadi pertentangan dibandingkan dengan keluarga kecil atau besar. Orang tua dalam keluarga besar tidak membenarkan adanya pertentangan sedangkan dalam keluarga kecil remaja bersikap lebih lunak dan tidak merasa perlu memberontak.
Perilaku yang kurang matang, orang tua sering mengembangkan sikap menghukum bila para remaja mengabaikan tugas-tugas sekolah melalaikan tanggungjawab atau membelanjakan uang semaunya, remaja membenci sikap kritis dan sikap menghukum ini.
Remaja lebih tua menyadari apa yang membentuk kepribadian yang menyenangkan. Ia mengetahui sifat-sifat apa yang dikagumi oleh teman-teman sejenis maupun teman-teman lawan jenis.
KONDISI YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI REMAJA
Usia kematangan, remaja yang matang lebih awal yang diperlakukan seperti orang yang hampir dewasa, mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik. Remaja yang matang terlambat yang diperlakukan seperti anak-anak merasa salah dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cenderung berprilaku kurang dapat menyesuaikan diri.
Penampilan diri, penampilan diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri meskipun perbedaan yang ada menambah daya tarik fisik. Tiap cacat fisik merupakan sumber yang memalukan yang mengakibatkan perasaan rendah diri.
Nama dan julukan, remaja peka dan merasa malu bila teman-teman sekelompok menilai namanya buruk atau bila mereka memberi nama julukan yang bernada cemoohan.
Teman sebaya, teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman tentang dirinya.
Kreatifitas, remaja yang semasa kanak-kanak didorong agar kreatif dalam bermain dan dalam tugas akademis, mengembangkan perasaan individualitas dan identitas yang memberi pengaruh yang baik pada konsep dirinya.
Cita-cita, bila remaja mempuyai cita-cita yang tidak realistik ia akan mengalami kegagalan hal ini akan menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi bertahan dimana ia menyalahkan orang lain atas kegagalannya.
HAMBATAN UMUM UNTUK MELAKSANAKAN PERALIHAN KE KEMATANGAN
Dasar yang buruk, remaja yang tidak membentuk dasar yang baik selama masa kanak-kanak tidak akan dapat menguasai ugas-tugas perkembangan masa remaja.
Terlambat matang, remaja yang terlambat matang tidak mempunyai banyak waktu untuk menguasai tugas perkembangan masa remaja dibandingkan dengan remaja yang matang lebih awal atau yang matangnya normal
Terlampau diperlakukan seperti anak-anak, remaja yang terlambat matang sering diperlakukan seperti anak-anak pada saat teman-teman sebayanya diperlakukan sebagai orang yang hampir dewasa.

MASA DEWASA DINI
Istilah adolesen berarti tumbuh menjadi kedewasaan, akan tetapi adult berasal dari bentuk lampau dari kata kerja adultus berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa.
Masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.
Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Orang dewasa muda diharapkan memainkan peran baru seperti suami/istri, orang tua dan pencari nafkah dan mengembangkan sikap-sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas baru. Penyesuaian ini menjadikan periode ini suatu periode khusus dan sulit dari rentang hidup seseorang. Periode ini sangat sulit sebab sebagian besar anak mempunyai orang tua, guru teman atau orang yang bersedia menolong mereka mengadakan penyesuaian diri, sekarang sebagai orang dewasa mereka diharapkan mengadakan penyesuaian diri secara mandiri.
Sebagai masa pengaturan, pada periode ini mereka mulai mengatur pekerjaan apa ke depan dan mencoba berbagai pola kehidupan yang dirasa cocok dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan juga mereka akan mengembangkan pola-pola perilaku sikap dan niai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasan nya selama sisa hidupnya.
Sebagai usia reproduktif, usia ini adalah usia reproduksi dan mulai berperan sebagi orang tua, orang yang belum menikah hingga menyelesaikan pendidikannya atau telah memulai kehidupan karirnya tidak akan menjadi orang tua sebelum ia mereasa bahwa ia mampu berkeluarga, perasaan ini biasanya terjadi sesudah umurnya sekitar awal tigapuluhan.
Sebagai masa bermasalah, pada awal dewasa banyak masalah baru yang harus dihadapi seseorang, masalah baru ini berbeda dengan masalah yang sudah dialami sebelumnya.
Sebagai masa ketegangan emosional, sekitar awal pertengahan umur tiga puluhan kebanyakan orang muda telah mampu memecahkan masalah mereka denan cukup baik sehingga menjadi stabil dan tenang secara emosional, apabila emosi yang menggelora yang merupakan ciri awal kedewasaan masih tetap kuat pada usia tigapuluhan maka hal ini merupakan tanda bahwa penyesuaian diri pada kehidupan orang-orang dewasa belum terlaksana secara memuaskan, apabila ketegangan emosi terus berlanjut sampai usia tigapuluhan hal itu umumnya nampak dalam bentuk keresahan.
Sebagai masa keterasingan sosial, banyak orang muda yangtadinya terbiasa tergantung pada persahabatan dalam kelompok mereka merasa kesepian sewktu tugas mereka dalam ruma tangga ataupun daam pekerjaan. Apakah keterasingan sosial selama masa ini hanya sebentar atau tetap akan tergantung cepat lambatnya orang muda itu berhasil membina hubungan sosial baru untuk menggantikan hari sosia mereka yang lalu.
Sebagai masa komitmen, sewaktu menjadi dewasa, orang orang muda mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orangtua menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggungjawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru walapun semuanya mungkin akan berubah juga tapi setidaknya akan menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup.
Sebagai perubahan nilai, banyak nilai masa kanak-kanak dan remaa berubah karena pengalaman dan hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia dan karena nilai itu kini dilihat dari kaca mata orang dewasa, seperti enggan sekolah pada masa dewasa menyadari pentingnya sekolah.
Sebagai masa kreatif, bentuk kreatifitas yang muncul akan terlihat sesudah ia dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya.
Remaja pada umumnya mempertahankan minat mereka sewaktu beralih ke masa dewasa tetapi minat pada masa dewasa kemudian akan berubah juga. Hal ini disebabkan karena beberapa minat yang dipertahankan dalam kehidupan dewasa tidak sesuai dengan peran sebagai orang dewasa.
Adapun kondisi yang mempengaruhi perubahan minat pada masa dewasa dini antara lain,
· Perubahan dalam kondisi kesehatan
· Perubahan dalam status ekonomi
· Perubahan dalam pola kehidupan
· Perubahan dalam nilai
· Perubahan status menjadi menikah
· Menjadi orang tua
· Perubahan kesenangan
· Perubahan dalam tekanan-tekanan budaya dan lingkungan
KRITERIA KEBERHASILAN PENYESUAIAN PERKAWINAN
Kebahagiaan suami-istri, suami istri yang bahagia yang memperoleh kebahagiaan bersama akan membuahkan kepuasan yang diperoleh dari peran yang mereka mainkan bersama
Hubungan yang baik antara anak dan orang tua, hubungan itu mencerminkan keberhasilan penyesuaian perkawinan terhadap masalah tersebut.
Penyesuaian yang baik dari anak-anak, apabila anak dapat menyesuaikan diri dengan teman-temannya maka ia akan merasa bahagia di sekolah itu bukti keberhasilan peran orang tua
Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat, perbedaan pendapat dalam keluarga sudah biasa tetapi berakhir dengan tiga kemungkinan : adanya ketegangan tanpa pemecahan, salah satu mengalah demi perdamaian atau masing-masing anggota keluarga mencoba untuk saling mengerti pandangan dan pendapat orang lain
Kebersamaan, jika penyesuaian perkawinan dapat berhasil maka keluarga dapat menikati waktu yang digunakan untuk berkumpul bersama.
Penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan, keluarga yang pintar membelanjakan pendapatannya sesuai dengan kebutuhannya dan teratur tanpa ada masalah itu keberhasilan puncak keluarga
Penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan
ALASAN ORANG DEWASA TIDAK MAU MENIKAH
· Penampilan yang tidak menarik
· Cacat fisik
· Sering gagal dalam mencari pasangan
· Tidak mau memikul tanggungjawab perkawinan
· Keinginan untuk meniti karir pekerjaan maupun pendidikan
· Jarang memiliki kesempatan untuk berjumpa dengan lawan jenis
· Persahabatan dengan anggota kelompok sejenis yang begitu kuat dan memuaskan
· Homoseks, gay

USIA MADYA
Usia ini rentang 40 tahun sampai 60 tahun, masa ini ditandai penurunan kekuatan fisik dan sering diikuti oleh penurunan daya ingat.
KARAKTERISTIK USIA MADYA
Periode yang menakutkan, karena mendekati masa tua maka terasa lebih menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan manusia karen aberiringan dengan strereotipe yang tidak menyenangkan yaitu adanya kerusakan mental dan fisik serta berhentinya reproduksi kehidupan.
Masa transisi, sebab penyesuaian lagi terhadap hal-hal baru
Masa stres, antara lain :
Stres somatik yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukkan usia tua
Stres budaya yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan, keperkasaan dan kesuksesan.
Stres ekonomi, yang diakibatkan oleh beban keuangan dari mendidik anak dan memberikan status simbol bagi seluruh anggota keluarga
Stres psikologis, yang mungkin diakibatkan oleh kematian suami atau istri, kepergian anak dari rumah, kebosanan terhadap perkawinan, atau rasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian.
Masa berprestasi, pada usia ini orang bisa jadi masa keemasan dalam kesuksesannya atau sebaliknya.
Masa sepi, karena masa di mana ditinggal oleh anak untuk berkeluarga
Masa jenuh, seringkali periode ini merupakan masa yang penuh kejenuhan.

USIA LANJUT; MASA TUA
Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang yanitu periode dimana seseorang telah beranjak tua rentang usia 60 tahun ke atas.
Biasanya oang yang sudah beranjak jauh dari periode hidupnya terdahulu ia sering melihat masa lalunya dan dengan penuh penyesalan dan cenderung ingin hidup pada masa sekarang, mencoba mengabaikan masa depan.
Adapun ciri-cirinya adalah,
Merupakan periode kemunduran, orang berubah secara dinamis. Masa tua adalah mereka tidak evolusional lagi yang mencabut regresi kepaa tahap awal. Perubahan ini sesuai hukum kodrat manusia yang pada umumnya dikenal dengan istilah “menua”. Perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi struktur baik fisik maupun mentalnya dan keberfungsiannya juga.
Istilah keudzuran digunakan untuk mengacu pada periode waktu selama usia lanjut apabila kemunduran fisik sudah terjadi dan apabila sudah terjadi disorganisasi mental. Seseorang yang menjadi eksentrik, kurang perhatian, dan terasing secara sosial, maka penyesuaian dirinya pun buruk, biasanya disebut “uzur” . pemunduran itu sebagian datang dari faktor disik dan sebagian lagi dari faktor psikologis. Penyebab fisik kemunduran ini adalah karena sel-sel tubuh bukan karena penyeakit khusus tetapi karena proses menua. Kemunduran secara psikologis karena sikap tidak senang terhadap diri sendirim orang lain,pekerjaan dan kehidupan pada umumnya dapat menjadi sebab karena terjadi perubahan pada lapisan orak akibatnya orang menurun secara fisik dan mental dan mungkin akan segera meninggal. Bagaimana seseorang mengatasi ketegangan dan stres hidup akan mempengaruhi laju kemunduran. Demikian juga halnya bahwa motivasi memainkan peranan penting dalam kemunduran, orang yang mempunyai motvasi rendah untuk mempelajari hal baru, atau ketinggalan dalam penampilan, sikap atau pola prilaku akan semakin memburuk dengan cepat daripada orang yang memiliki motivasi kuat.
BEBERAPA MASALAH UMUM YANG UNIK BAGI ORANG USIA LANJUT
Keadaan fisik lemah dan tak berdaya sehingga harus tergantung pada orang lain
Status ekonominya sangat terancam sehingga cukup beralasan untuk melakukan berbagai perubahan besar dalam pola hidupnya
Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status ekonomi dan kondisi fisik
Mencari teman baru untuk menggantikan suami atau istri yang telah meninggal
Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu luang yang semakin bertambah
Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang dewasa
Mulai terlibat dalam kegiatan masarakat yang secara khsus direncanakan untuk usia dewasa
Mulai merasakan kebahagiaan dari kegiatan yang sesuai untuk orang berusia lanjut dan memiliki kemauan dan mulai berkegiatan yang lebih cocok
Untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik bagi usia lanjut mereka melakukan hal berikut :
Perubahan penampilan, perubahan bagian dalam tubuh, perubahan fungsi fisiologis, perubahan panca indra, perubahan seksual
PERUBAHAN MENTAL PADA USIA LANJUT
Belajar, orang yang berusia lanjut lebih berhati-hati dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk dapat mengintegrasikan jawaban mereka, kurang mampu mempelajari hal baru yang tidak mudah diintegrasikan dengan pengalaman masa lalu dan hasilnya kurang tepat dibanding orang yang lebih muda
Berpikir dalam memberi argumentasi, secara umum terdapat penurunan kecepatan dalam mencapai kesimpulan baik dalam alasan induktif maupun deduktif
Kreatifitas, kreatifitas orang berusia lanjut cenderung berkurang .
Ingatan, ingatan mereka lemah dalam mengingat hal-hal yang baru dipelajari dan sebaliknya baik terhadap hal yang telah lama dipelajari.
Rasa humor, kecenderungan usia tua kehilangan rasa dan keinginannya terhadap hal yang lucu-lucu.
Tanda-Tanda Bahaya Fisik Yang Umum Pada Usia Lanjut
Penyakit dan hambatan fisik, biasanya terserang gangguan sirkulasi darah, sistem metabolisme, mental, gangguan persendian, jantung, rematik, encok , pendengaran berkurang tekanan darah tinggi dan syaraf terganggu, kurang gizi, gangguan gigi, mengendurnya kemampuan seksual dan kecelakaan.
Kondisi-Kondisi Yang Mempengaruhi Panjangnya Usia
Keturunan, panjangnya usia cenderung turun temurun
Karakteristik tubuh, mereka yang memiliki ukuran tubuh rata-rata cenderung hidup lebih lama ketimbang mereka yang terlampau kurus atau terlampau gemuk atau terlampau tinggi atau terlampai pendek
Seks, sebagai kelompok wanita lebih panjang usianya daripada pria
Letak geografis, orang yang hidup di wilayah perkotaan dan pinggiran kota cenderung lebih panjang hidupnya dari pada mereka yang hidup di wilayah pedesaan
Tingkat sosial ekonomis, semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang cenderung semakin panjang rentang hidupnya.
Intelegensi, individu yang memiliki kecerdasan yang tinggi dan mereka yang memiliki minat intelektual lebih panjang usianya dari yang kurang intelek
Pendidikan, orang yang berpendidikan lebih baik cenderung lebih panjang hidupnya ketimbang mereka yang terbatas pendidikannya
Pekerjaan, jenis pekerjaan yang dilakukan oleh individu mempengaruhi panjangnya rentang kehidupan.
Kebahagiaan, orang yang cukup bahagia dan puas lebih panjang hidupnya dari pada mereka yang tidak bahagia

Disusun oleh : Dadang Gani, dirangkum dari buku Elizabeth Hurlock

PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN

Artikel Terkait Psikologi

Komentar Postingan