Selasa, 25 Desember 2012

Kerja Kelompok (bagian 2)


Adapun pengelompokan itu berdasarkan pada : Adanya alat pembelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya, agar penggunaan alat peraga dapat dimanfaatkan dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya perlu dijadikan kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil itu dibagi berdasarkan jumlah fasilitas yang tesedia; Pengelompokan berdasarkan kemampuan belajar siswa. Pengelompokan ini juga diperlukan terutama guru menghadapi komposis keanggotaan kelompok yang sangat heterogen kecakapannya. Cara pengelompokan ini akan menghasilkan kelompok yang homogen kecakapannya atau kelompok yang heterogen kecakapannya; Pengelompokan berdasarkan minat individu pengelompokan ini perlu diperhatikan mengingat bahwa setiap individu siswa memiliki minat yang bisa jadi berbeda satu sama lain, sehingga memungkinkan dibentuknya kelompok-kelompok tersebut untuk dapat dikembangkan pada minat-minat; Memperbesar partisipasi siswa, dalam hal ini partisipasi siswa dalam memecahkan masalah kelompok sangat dibutuhkan sekali, maka setiap kelompok diberi tugas yang sama, sehingga dimungkinkan dengan pembagian tugas akan memperbesar partisipasi siswa untuk melaksanakn dan memecahkannya secara bersama-sama. Selain pemberian tugas yang sama pada setiap kelompok, guru juga mengelomopokan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil (3-4 orang), sehingga dipastikan siswa akan terlibat dalam melaksanakan kerja kelompok; Pemberian tugas atau pekerjaan. Pengelompokan dilaksanakan karena adanya tugas atau pekerjaan yang akan diselesaikan oleh siswa. Setiap kelompok harus bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing. Namun demikian guru harus dapat memilih tugas yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa; Kerja yang efektif. Kerja merupakan hal yang utama dalam menjawab tugas-tugas yang hendak diselesaikan. Setiap siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan anggota kelompoknya, ia harus dapat menyeimbangkan pikiran atau pendapat atau tenaga untuk kepentingan bersama sehingga dapat dicapai tujuan yang sama pula.
Bentuk Kerja Kelompok
Ada 3 bentuk kerja kelompok yang bisa dilaksanakn yaitu : “(1)  kerja kelompok berjangka pendek; (2) kerja kelompok berjangka panjang dan (3) kerja kelompok campuran. Kerja kelompok berjangka pendek biasanya disebut dengan rapat kilat karena hanya mengambil waktu + 15 menit, dengan bertujuan untuk memecahkan persoalan yang sifatnya khusus yang terdapat pada suatu masalah. Kerja kelompok berjangka panjang adalah pekerjaan yang memakan waktu yang cukup panjang dan lama misalnya 2 hari, satu minggu, satu bulan atau bahkan lebih tergantung pada luas dan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan siswa. Apabila kelompok siswa yang satu sudah menyelesaikan tugasnya, maka kelompok siswa ini dapat membantu kelompok yang lain berdasarkan dengan minat siswa tersebut. Kerja kelompok jangka panjang ini dapat dilaksanakan dengan tujuan : Membahas masalah yang benar-benar ada dalam masyarakat, seperti masalah koperasi misalnya lingkungan sehat, pembuangan sampah dan lain sebagainya; Memotivasi siswa ke arah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat, misalnya penerangan tentang makanan sehat, kegiatan posyandu dan lain sebagainya; Dengan melaksanakan kerja kelompok memberi pengalaman kepada siswa untuk mengenal kepemimpinan/ leadership, seperti membuat rencana sebelum melakukan suatu pekerjaan, membagi pekerjaan, memecahkan masalah secara bersama-sama; Dengan bekerjasama siswa dapat mengumpulkan bahan-bahan informasi atau data lebih banyak tentang berbagai jenis aspek suatu masalah di dalam waktu relatif singkat.
Kerja kelompok campuran dibagi menjadi kelompok-kelompok yang disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa. Dalam kelompok ini siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan kemampuan masing-masing kelompok. Agar kerja kelompok ini dapat mencapai sasaran, guru harus memperhatikan hal-hal yang menyediakan tugas atau kegiatan belajar yang sesuai dengan kemampuan belajar setiap kelompok, kemudian setiap tigas dimusim sehingga setiap kelompok dapat menggerakan sendiri tanpa bantuan orang lain atau guru.

Artikel Terkait Kurikulum dan Pembelajaran

Komentar Postingan