Kedisiplinan dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, agar pemberian sanksi kepada siswa dapat dihindari. Parson mengartikan kedisiplinan sebagai sikap mental dari seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang ditentukan. Disiplin juga berarti proses mengarahkan kehendak-kehendak langsung, dorongan-dorongan, keinginan atau kepentingan kepada suatu cita-cita, atau tujuan tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar Jadi inti dari disiplin adalah berkaitan dengan mental seorang individu yang dalam hal ini adalah siswa untuk fokus pada satu arah dalam mencapai tujuan tanpa terjadi penyimpangan-penyimpangan dari tujuan yang lainnya. Dalam pandangan lain kedisiplinan dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, agar pemberian sangsi dapat dihindari. Disiplin yang berdayaguna bermaksud untuk menumbuhkan dinamika kelas, workshop, dan laboratorium. Dari disiplin kelas inilah para siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Namun sebagian kecil masih terdapat para siswa belum melaksanakan disiplin kelas. Dalam hal ini pula masalah disiplin kelas perlu mendapatkan perhatian untuk ditingkatkan. Disiplin sangat diperlukan untuk menegakkan setiap pelaksanaan pembelajaran, agar dapat berjalan dengan lancar. Para ahli menyatakan bahwa disiplin adalah kemampuan dari dalam dan luar untuk mengendalikan diri dengan sukarela, sadar dan konsisten untuk menerima tata nilai lingkungan dalam menentukan perilakunya baik sebagai individu, maupun sebagai anggota lembaga. Fungsi lain dari disiplin belajar dapat dipandang sebagai faktor pengikat dan integrasi karena merupakan kekuatan yang dapat memaksa individu untuk mematuhi peraturan serta prosedur kegiatan yang telah ditentukan.
Kedisiplinan dalam belajar menurut Stephen P. Robin diartikan sebagai suasana tertib dan teratur akan tetapi penuh dinamika dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Kedisiplinan merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas kerja karena sikap mental seseorang yang selalu patuh terhadap segala peraturan yang ada dalam organisasi akan menjamin terciptanya suasana kerja. Hubungan kerja dan kerjasama yang harmonis dan transparan dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Kedisiplinan juga dapat dipandang sebagai faktor pengikat dan pemersatu karena merupakan kekuatan yang dapat memaksa individu untuk mematuhi peraturan yang telah ditentukan.
Dengan demikian kedisiplinan diartikan sebagai suasana tertib dan teratur akan tetapi penuh dinamika dalam melakukan proses pembelajaran. Kedisiplinan merupakan wujud dari sikap mental dari perorangan maupun kelompok untuk dapat mengendalikan diri, taat, tertib, patuh pada peraturan atau norma yang ditentukan. Berdasarkan hal di atas, maka untuk guru, kedisiplinan perlu ditingkatkan. Adapun segi-segi yang perlu ditingkatkan itu adalah segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Baik di kelas atau di luar kelas.
Upaya untuk membentuk disiplin adalah yang berasal dari faktor intern guru yaitu tumbuhnya disiplin yang berasal dari individu siswa sendiri dari faktor ekstern yaitu yang berasal dari perintah dan peraturan. Kemampuan belajar dengan teratur, berencana, sangat tergantung pada disiplin pribadi. Disiplin sangat diperlukan untuk menegakkan setiap kegiatan. Salah satunya bentuk yang terkait dengan kedisiplinan dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah kebiasaan merencanakan kegiatan belajar mengajar dengan tertib dan teratur (disiplin). Kemampuan merencanakan melakukan kegiatan merupakan salah satu faktor yang membedakan guru yang berprestasi dengan guru yang kurang berprestasi. Dengan rencana berarti kegiatan teratur sesuai dengan keinginan yang hendak dicapai. Oleh karenanya muncullah upaya untuk melakukan kontrol diri yang cukup tinggi.
Artikel Terkait Kajian Perilaku